Page 22 - E-modul Petroleum & Refinery DIV Teknik Energi
P. 22
19 TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
4 KLASIFIKASI BERDASARKAN KOMPOSISI KIMIA
Klasfifikasi ini dikemukakan oleh Sachanen yang didasarkan pada
komposisi kimia fraksi minyak bumi yang mempunyai rentang titik didh
antara 250 - 300C, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Klasifikasi minyak mentah menurut Sachanen
Komposisi fraksi pada 250 - 300C
Golongan Parafin Naften Aromatik Wax Asphalt
(%) (%) (%) (%) (%)
Parafin 46-61 22-32 12-25 1,5-10 0-6
Par - Naft 42-45 38-39 16-20 1-6 0-6
Naften 16-26 61-76 8-13 0 0-6
Par - Naft - Arom 27-35 36-47 26-33 0,5-1 0-10
Naft - Arom 0-8 57-78 20-25 0-0,5 0-20
Kelemahan dari klasifikasi ini ialah bahwa fraksi yang mendidih
diatas 200C, molekul-molekulnya jarang terdapat dalam keadaan
murni tetapi dalam keadaan gabungan. Molekul naften atau aromatik
murni sangat jarang dijumpai, senyawa siklis pada umumnya
menganding rantai cabang parafin dan bahkan seringkali ditemukan
cincin aromatik dan cincin naften berdampingan.
5 KLASIFIKASI BERDASARKAN FAKTOR KARAKTERISTIK (UOP)
Klasifikasi ini adalah hubungan antara trayek titik didih dan API
gravity yang kemudian dinyatakan senyawa yang dominan dalam
minyak mentah. Klasifikasi ini diajukan oleh Watson dari Universal Oil
Product (UOP) Company yang didefinisikan faktor karakterisasi Watson
K sebagai berikut:
TI203304 E-Modul Petroleum & Refinery