Page 51 - E-modul Petroleum & Refinery DIV Teknik Energi
P. 51
48 TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
Namun flash zone temperature tidak boleh terlalu tinggi karena
dapat mengakibatkan kecenderungan pembentukan coke pada
sekitar flash zone (terutama di area slop wax) menjadi tinggi.
Best practice yang biasa dipakai adalah temperatur flash zone
dijaga agar temperatur draw off slop wax tidak lebih dari 380C
atau temperature stack slop wax tidak lebih dari 400C. Namun
jika kondisi packing tray sangat kotor maka best practice ini
menjadi hampir tidak mungkin dipakai, karena dengan
menjaga kondisi operasi seperti ini yield gas oil akan sangat
rendah dan yield vacuum bottom akan menjadi sangat tinggi.
Best practice ini dapat sedikit diabaikan sambil menunggu
kedatangan packing tray dan plant stop untuk penggantian
packing tray. Kenaikan temperature draw off slop wax sebesar
10C akan menaikkan kecepatan pembentukan coking
sebanyak 2 kali lipat (UOP Engineering Design Seminar,
Des Plaines – Materi Vacuum Unit Design). Biasanya flash zone
temperature dijaga antara 397C s/d 410C. Flash zone
temperature diatur secara tidak langsung, yaitu dengan
mengatur Combined Outlet Temperatur/COT fired heater.
c. Temperatur Bottom Kolom
Temperatur bottom kolom VDU harus dijaga antara 370-
380 C dengan alasan yang sama seperti telah dijelaskan pada
point V.2. Pengendalian temperatur bottom kolom VDU ini
dilakukan dengan mengatur jumlah produk bottom kolom VDU
yang dikembalikan lagi ke bottom kolom VDU setelah sebagian
panasnya diserap di feed/bottom heat exchanger.
d. Residence Time Produk Bottom Kolom
Semakin tinggi level bottom kolom VDU maka semakin tinggi
juga residence time-nya. Biasanya level bottom kolom VDU
TI203304 E-Modul Petroleum & Refinery