Page 17 - ibu reli punya
P. 17

sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia,
                                lebih  lanjut  dikatakan  bahwa  iklim  merupakan  kunci
                                dari  kebudayaan  manusia.  Dalam  batas-batas  tertentu
                                memang lingkungan alam berpengaruh terhadap tingkat
                                perkembangan  wilayah,  namun  suatu  kenyataan  yang
                                tidak bisa dipungkiri ialah bahwa  ada  beberapa  negara
                                yang mempunyai  kondisi  lingkungan  alam  yang  kurang
                                menguntungkan  dapat  pula  berkembang  pesat.  Hal  ini
                                bisa  terjadi  karena  adanya  faktor-faktor  lain  yang  juga

                                berpengaruh  terhadap  perkembangan  suatu  negara,
                                yaitu  faktor  kemampuan  akal  pikiran  manusia  yang
                                dimanifestasikan        dalam      ilmu     pengetahuan        dan
                                teknologinya.
                            2)  Determinisme        Lingkungan        Kebudayaan         (Cultural
                                Determinism) yang beranggapan bahwa perbedaan suatu
                                bangsa  akan  sangat  berpengaruh  terhadap  tingkat
                                kemajuan  suatu  wilayah.  Teori  ini  memandang  bahwa
                                segala  sesuatu  akan  bisa  dicapai  dengan  menggunakan
                                akal     pikiran     manusia,      dan     nilai    keberhasilan
                                pembangunan diukur  dari segi pencapaian  materi yang
                                dimilikinya.

                        b.  Teori Ketergantungan (Dependency Theory)


                                  Dalam teori ketergantungan sebenarnya ada beberapa
                            aliran/mashab,  yakni:  aliran  Marxis,  Neo  Marxis,  dan  non
                            Marxis.  Namun  pada  prinsipnya  teori  ini  beranggapan
                            bahwa  keterbelakangan (under development) yang  dialami
                            negara-negara berkembang bermula pada saat masyarakat
                            negara tersebut: tergabung (incorporated) ke dalam sistem
                            ekonomi  dunia  kapitalis.  Dengan  demikian  masyarakat
                            negara  berkembang  tersebut  kehilangan  otonominya  dan
                            menjadi       negara       "pinggiran"       dari     daerah-daerah

                            metropolitan  yang  kapitalis.  Selanjutnya  daerah-daerah
                            pinggiran ini dijadikan daerah-daerah jajahan dari negara-
                            negara  metropolitan.  Mereka  hanya  berfungsi  sebagai
                            produsen-  produsen  bahan  mentah  (raw  materials),  dan
                            konsumen  barang-barang  jadi  yang  dihasilkan  oleh
                            industri-industri  di  negara-negara  metropolitan  tersebut.
                            Dengan demikian timbullah struktur  ketergantungan yang
                            merupakan  penghambat  yang  hampir  tidak  dapat  diatasi
                            bagi negara-negara berkembang.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22