Page 18 - E-MODUL BERBASIS TELEGRAM INTERAKTIF MATERI INTERPRETASI CITRA DALAM PENGINDERAAN JAUH
P. 18

pemrosesan  emulsi;  keadaan  cuaca;  letak  objek;  dan  waktu  pemotretan.  Adapun  warna
                   merupakan wujud  yang  tampak pada mata dengan dan wama  yang lainnya.  menggunakan
                   spektrum tampak yang lebih sempit. Misalnya, wama biru, hijau, merah,




                   2.) Ukuran


                       Ukuran (size) suatu objek fitur atau objek citra merupakan fungsi dari skala. Di dalam
                  citra,  kita  perlu  mengenal  ukuran  relative  objek  yang  sedang  dikaji  terhadap  objek  lain  di

                  sekitarnya,  termasuk  juga  ukuran  absolutnya,  untuk  membantu  proses  interpretasi  objek

                  tersebut.  Perkiraan  secara  cepat  ukuran  suatu  objek  dapat  membantu  memepercepat  proses
                  interpretasi citra.


                  3.)  Bentuk

                       Bentuk (shape) merujuk pada bentuk umum, stuktur dan outline suatu objek. Mengenali
                  bentuk objek dapat menjadi kunci sukses dalam interpretasi citra. Bentuk objek dengan batas

                  luasan  geometric  merujuk  pada  bentuk  wilayah  permukiman  dan  pertanian.  Sebaliknya,
                  fenomena alam yang natural, seperti batas hutan, umumnya tidak teratur. Bentuk mrupakan

                  kerangka gambar dari suatu objek yang mudah dikenali.

                  4.)  Tekstur


                       Tekstur merujuk pada susunan dan frekuensi variasi tonal yang jatuh pada suatu luasan.
                  Tekstur kasar akan berbentuk variasai tonal yang berubah banyak pada luasan yang sempit

                  dan tekstur halus memiliki variasi tonal kecil.

                  5.)  Pola


                       Pola (pattern) merujuk pada susunan spasial dari fitur (objek) di permukaan bumi. Fitur-

                  fitur tersebut mungkin tersusun secara acak (random) atau secara teratur (systematically). Pola

                  tinggi dan bayangan dikelompokan ke dalam tingkat kerumitan tersier. Dalam hal ini tingkat
                  kerumitannya  lebih  tinggi  dari  tingkat  kerumitan  bentuk,  ukuran  dan  tekstur  sebagai  unsur

                  interpretasi citra. Pola merupakan tanda yang menjadi ciri bentukan obyek alamiah dan juga
                  bentukan manusia.





                                                             10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23