Page 27 - C:\Users\lenovo\Documents\Flip PDF Professional\tmp\
P. 27
berbatasan langsung dengan rongga spongocoel. Aliran air
yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel
membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan. Pengikatan O2
dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher (koanosit). Selain
melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan
proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air
keluar melalui oskulum.
e. Vermes (Cacing)
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan permukaan
tubuhnya, misalnya anggota filum Platyhelminthes yaitu Planaria
dan anggota filum Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima sp.).
Namun, pada beberapa Annelida bernapas dengan insang,
misalnya Annelida yang hidup di air yaitu Polychaeta (golongan
cacing berambut banyak) ini bernapas menggunakan
sepasang porapodia yang berubah menjadi insang.
f. Planaria
Pada planaria, O2 yang terlarut di dalam air berdifusi melalui
permukaan tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran CO2.
Pada cacing tanah, O2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya
yang basah, tipis, dan memiliki pembuluh-pembuluh darah.
Selanjutnya, O2 diedarkan ke seluruh tubuh oleh sistem
peredaran darah. CO2 sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari
jaringan oleh pembuluh darah, kemudian keluar melalui
permukaan tubuh secara difusi. Permukaan tubuh cacing tanah
selalu basah. Hal ini berfungsi untuk mempermudah proses difusi
O2 melalui permukaan tubuhnya.
2. Pernapasan pada Hewan Vertebrata
Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya antara
lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat
penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya,
untuk mengangkut gas buangan (CO2) dari sel-sel jaringan ke
Modul Biologi Sistem Pernapasan Kelas XI 16