Page 29 - Modul Pancasila, Kewarganegaraan & Pendidikan Anti Korupsi
P. 29

dalam pasal-pasal  amandemen. Perubahan  mendasar  UUD  1945  setelah
                empat  kali  amandemen, juga berkaitan dengan pelaksana kedaulatan rakyat,
                dan  penjelmaannya  ke  dalam  lembaga-lembaga  negara.  Sebelum
                amandemen,  kedaulatan  yang  berada  di  tangan  rakyat,  dilaksanakan
                sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majelis yang terdiri atas
                anggota-anggota  DPR  ditambah  dengan  utusan  dari  daerah-daerah  dan
                golongan-golongan itu, demikian besar dan luas kewenangannya. Antara lain
                mengangkat dan memberhentikan Presiden, menetapkan Garis-garis Besar
                Haluan Negara, serta mengubah Undang-Undang Dasar.

                Rumusan  UUD  1945  tentang  semangat  penyelenggaraan  negara  belum
                cukup  didukung  ketentuan  konstitusi  yang  memuat  aturan  dasar  tentang
                kehidupan  yang  demokratis,  supremasi  hukum,  pemberdayaan  rakyat,
                penghormatan  hak  asasi  manusia  dan  otonomi  daerah.  Hal  ini  membuka
                peluang  bagi  berkembangnya  praktek  penyelengaraan  negara  yang  tidak
                sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
                1.   Tidak  adanya  check  and  balances  antar  lembaga  negara  dan
                     kekuasaan  terpusat  pada presiden.
                2.   Infra  struktur  yang  dibentuk,  antara  lain  partai  politik  dan  organisasi
                     masyarakat.
                3.   Pemilihan  Umum  (Pemilu)  diselenggarakan  untuk  memenuhi
                     persyaratan  demokrasi  formal  karena  seluruh  proses  tahapan
                     pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah.
                4.   Kesejahteraan   sosial   berdasarkan   Pasal   33   UUD   1945   tidak
                     tercapai, justru   yang berkembang adalah sistem monopoli dan oligopoli.

                Menurut saya, walaupun sudah banyak lembaga yang terdapat didalamnya
                namun kenyataannya aplikasi belum bisa dijalankan. Sistem ketatanegaraan
                bangsa Indonesia sudah memadai namun aplikasinya masih belum sesuai
                dengan yang diharapkan. Aplikasi yang menjalankannya belum seperti yang
                diharapkan.  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  (NKRI)  yang  terbentang
                dari  Sabang  sampai  Merauke  adalah  sebuah  negara  besar.  Negara  yang
                diperjuangkan dengan segenap pengorbanan, baik melalui perang maupun
                diplomasi.

                Perjuangan  itu,  melahirkan  banyak  pahlawan  pejuang  kemerdekaan.  Mulai
                dari  Sultan Hasanuddin, Sultan Ageng  Tirtayasa, Imam Bonjol, Pangeran
                Diponegoro, Teuku Umar, hingga Kiyai Haji  Zaenal Mustafa,  adalah sebagian
                dari para tokoh  yang  gigih  berjuang  mengangkat  senjata melalui perang
                melawan penjajah.


                                                                                 21
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34