Page 33 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 33
Pelat satu arah rasio Panjang (Ly) terhadap bentang pendek (Lx) ≥ 2, sehingga beban yang
bekerja pada struktur cenderung menyebar pada kedua sisi tumpuan terdekat. Pelat beton
lebih dominan menahan beban lentur pada bentang 1 arah saja (contoh: pelat kantilever).
Sedangkan, pelat dua arah rasio bentang Panjang (Ly) terhadap bentang pendek (Lx) < 2,
sehingga beban yang bekerja pada struktur cenderung menyebar pada keempat sisi tumpuan.
4) Balok
Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban-beban dari pelat ke kolom
penyangga yang vertikal. Balok dikenal dengan elemen lentur struktur yang memikul gaya
dalam berupa momen lentur dan gaya geser. Dua hal utama yang dialami oleh suatu balok
adalah kondisi tekan dan tarik, yang antara lain karena adanya pengaruh lentur ataupun gaya
lateral. Gaya luar yang bekerja poda struktur beton bertulang akan ditahan oleh beton dan baja
tulangan secara bersama-sama melalui gaya internal.
Tegangan lentur pada balok diakibatkan oleh regangan yang timbul karena adanya beban
luar. Apabila beban bertambah maka pada balok akan terjadi deformasi dan regangan
tambahan yang mengakibatkan retak lentur disepanjang bentang balok. Bila beban semakin
bertambah, pada akhirnya terjadi keruntuhan elemen struktur.
Gambar 2.12. Perilaku balok beton bertulang karena pembebanan yang bertambah
besar secara berangsur-angsur
(sumber: researchgate.net)
Biasanya penampang balok terdiri dari tiga jenis yakni: penampang persegi, penampang T
dan juga penampang L. Untuk balok penampang T dan L, balok terbentuk sebagai akibat dari
pengecoran beton secara bersamaan (monolit) antara balok persegi dan pelatnya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa ada bagian pelat yang bisa dianggap menjadi bagian dari balok dengan
kata lain pelat tersebut berubah fungsi menjadi flens (sayap) dari balok persegi, sehingga
27