Page 18 - E-MODUL SISTEM SIRKULASI_NI MADE RADITA PURNAMA PUTRI_Neat
P. 18
2. Penggolongan Darah
Manusia
Golongan darah adalah
klasifikasi darah suatu individu
berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan
pada permukaan membrane
sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya Gambar 10. Penggolongan Darah Sistem ABO
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah
tersebut. Antigen dapat berupa protein, polisakarida atau molekul lainnya, yang dapat
merangsang tubuh untuk menghasilkan antibody dalam plasma darah. Reaksi antigen
dengan antibody dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah,
maka antigen disebut juga dengan aglutinogen, sedangkan antibody disebut dengan
agglutinin.
a. Penggolongan Darah Sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh ilmuan Austria bernama Karl
Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah tipe ABO dilakukan
berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A dan tipe B pada
permukaan eritrosit, serta antibody (agglutinin) tipe α (anti-A) dan tipe β (anti-B) di
dalam plasma darah.
b. Penggolongan Darah Sistem Rhesus (Rh)
Penggolongan darah sistem rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan
Wiener pada tahun 1940, setelah melakukan riset dengan menggunakan darah
kera rhesus (Macaca mulatta), yaitu spesies kera yang banyak dijumpai di India
dan China.
Penggolongan darah sistem rhesus didasarkan oleh ada atau tidak adanya
aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah merah. Antigen RhD
berperan dalam reaksi imunitas tubuh. Individu yang memiliki antigen RhD disebut
13 E-Modul Sistem Sirkulasi