Page 27 - e-book sungai musi
P. 27

Ketika  tanah  atau  batuan  memiliki  porositas  yang  tinggi  dan  pori-
               porinya  saling  berhubungan,  maka  air  akan  mudah  melewatinya.
               Kemampuan batuan dan tanah untuk mengalirkan air dan fluida lain
               disebut permeabilitas. Batuan yang permeabel mengandung banyak
               pori-pori  atau  retakan  yang  terhubung  dengan  baik  dan
               memungkinkan  air  tanah  mengalir  melaluinya.  Meskipun
               batugamping mungkin mengandung sangat sedikit ruang antar butir,
               biasanya  memiliki  banyak  retakan  yang  saling  berhubungan.  Oleh
               karena itu, batu kapur bersifat permeabel. Batuan kedap air, seperti
               serpih dan granit, memiliki sedikit pori-pori atau pori-pori yang tidak
               terhubung dengan baik. Air tanah tidak dapat melewati batuan yang
               kedap air.

                     Saat hujan atau saat salju mencair, air merembes ke tanah dan
               batu yang permeabel. Air yang merember ke tanah akan terus bergerak
               turun hingga mencapai lapisan batuan atau sedimen yang kedap air.
               Ketika ini terjadi, lapisan kedap air bertindak seperti bendungan. Air
               berhenti merembes ke bawah dan mulai mengisi pori-pori di batu dan
               tanah di atas lapisan kedap air.

                     Inilah Akuifer yang bertindak sebagai reservoir, atau tempat
               penyimpanan, untuk air tanah. Pasir, kerikil, batupasir, batugamping
               berpori, dan batuan dasar yang sangat retak dari jenis apa pun dapat
               menjadi akuifer yang baik. Serpih, batulumpur, lempung, atau batuan
               atau  sedimen  kedap  air  lainnya  yang  tidak  mengandung  rekahan
               bukanlah akuifer yang baik.

                     Akuifer  adalah  cadangan  air  yang  harus  dijaga  agar  tidak
               mengalami pencemaran. Pemanfaatan air untuk kehidupan sebaiknya
               menggunakan  air  permukaan  saja  seperti  sungai,  danau  dan  lain
               sebagainya.  Kalau  pun  menggunakan  sumur  maka  pergunakanlah
               sumur biasa bukan sumur air dalam (sumur bor) yang mengambil air
               dari Akuifer.

                     Jika  laju  penggunaan  air  tanah  tidak  seimbang  dengan
               pengisian air tanah (akuifer) maka akan terbentuk kekosongan ruang
               pada akuifer. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan permukaan tanah.
               Jika di permukaan bumi terdapat bangunan tinggi yang cukup berat,



                    6   SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32