Page 16 - E-MODUL_JARINGAN EPITEL
P. 16
12
pembatas(brush boder) dengan peran sebagai penyaring utama
pada jaringan sistem saluran
4. Epitelium transisional
Epitelium transisional tersusun atas sel-sel yang bentuknya dapat
berubah-ubah. Pada bagian basal tersusun atas sel-sel kubus hingga silindris,
dengan bagian tengah terdiri atas sel-sel kubus polyhedral, dan permukaan
dalam(superfisial) tersusun atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih.
Epitelium ini biasa terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami
peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra.
Dapat dikatakan jaringan epitel pada organ ini bisa berubah-ubah sesuai
dengan tingkat peregangannya.
Menurut penelitian Bani, dkk (2020), Tunika mukosa tersusun atas sel
epitel transisional. Sedangkan menurut Yatim(1991) ketika vesika urinaria
kosong, sel epitel penyusun tunika mukosa yang berbentuk batang dan
kubus, dan saat terisi penuh, bentuk epitelnya memipih dan lumen meluas.
Epitel ini sesuai dengan teori menurut Patil(2016) menyatakan bahwa tunika
mukosa merupakan lapisan paling dalam yang berbatasan secara langsung
dengan lumen. Pada anjing, epitel transisional tersusun atas 5-10 sel lapis
epitel yang elastis, apabila terisi urin lapisam sel epitelnya menjadi 2-4 lapis
sel(Gartner, L.P., 2011)
5. Epitelium kelenjar
Epitelium kelenjar tersusun atas sel-sel epitel khusus untuk sekresi zat
yang dibutuhkan dalam proses fisiologi tubuh. Epitelium jenis ini terbagi
dalam dua macam kelenjar,yaitu: