Page 25 - lanskapekoriparian
P. 25
kurangnya sedimen tanah di air. Ketebalan dari tata hijau antaran yang disertai engan
berbagai perhitungan ekologis akan memberi manfaat ekologis yang tinggi.
Keberadaan vegetasi di sempadan sungai memiliki fungsi hidraulik dan ekologi terhadap
lingkungan sungai. Pola pembagian zonasi lingkungan alami Alami Sungai pada zona
konservasi dan semi konservasi terdiri dari Upland, riparian dan aquatic zone. Jenis
vegetasi sempadan sungai di Indonesia dari bagian hilir sampai dengan bagian hulu cukup
beragam, dan menurut Sandy (1985) sangat dipengaruhi oleh batuan dasar dan ketinggian
tempat. Menurut Khasanah et al (2010) vegetasi riparian yang umumnya ditemukan adalah
Waru atau Siron (Hibiscus tiliaceus L.), bambu dan jaloh (Salix tetrasperma Roxb),
merupakan spesies-spesies yang secara ekologi diyakini mampu mengurangi dampak
erosi/abrasi tepian sungai.
Gambar 1 Skema Pola penanaman di Zona Riparian (Sempadan Sungai)
(Sumber: Cowichan Lake and River Stewardship Society)
Kriteria pemilihan vegetasi untuk sempadan sungai menurut PERMEN PU No:
05/PRT/M/2008 adalah sebagai berikut:
a) sistem perakaran yang kuat, sehingga mampu menahan pergeseran tanah;
b) tumbuh baik pada tanah padat;
c) sistem perakaran masuk kedalam tanah, tidak merusak konstruksi dan bangunan;
d) kecepatan tumbuh bervariasi;
e) tahan terhadap hama dan penyakit tanaman;