Page 45 - lanskapekoriparian
P. 45
A. Konsep Ruang
Ruang lanskap ekoriparian diperlukan untuk menentukan fasilitas dan aktivitas apa saja
yang dalam dilakukan pada suatu tapak yang akan direncanakan, sesuai dengan keadaan
eksisting dan hasil analisis. Ruang-ruang tersebut adalah sebagai berikut:
a) Ruang lindung/inti
Ditujukan bagi area/wilayah di dalam kawasan dengan perlindungan tertinggi, ruang ini
sering disebut dengan istilah “no-take, no-go”.
b) Zona Penyangga
Pemanfaatan terbatas pada wilayah dimana tingkat perlindungan relatif rendah,
dibandingkan ruang inti. Ruang penyangga bisa disebut sebagai wilayah cadangan untuk
melindungi zona inti dari pengaruh aktifitas manusia. Optimalisasi fungsi sempadan sungai
melalui penataan lanskap ekoriparian dengan fasilitas penunjang seperti kegiatan
sederhana berbasis alam yang tidak mengubah kondisi alami sempadan sungai dan dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
c) Ruang Pengembangan
Pada ruang pengembangan bentuk penataan lanskap sempadan sungai sebagai wadah
interaksi sosial masyarakat, penataan vegetasi dan bangunan lanskap tetap
memperhatikan aspek lingkungan sempadan sungai.
B. Konsep Sirkulasi, vegetasi dan agroforestri
- Konsep sirkulasi digambar secara spasial berdasarkan hasil dari analisis sirkulasi
dalam tapak. Pola atau tipe sirkulasi yang terpilih selanjutnya dikembangkan dalam
site plan.
- Konsep vegetasi dan pola tanam didapatkan berdasarkan hasil seleksi berbagai jenis
tanaman yang sesuai dengan fungsi ekoriparian.
- Konsep vegetasi digambar secara spasial sebagai hasil dari analisis vegetasi dengan
menunjukkan fungsi-fungsi vegetasi yang akan digunakan dalam site plan.
Diantaranya sebagai fungsi pengarah, estetis, peneduh, penguat identitas (focal point),
penghalang (screen), penyangga (buffer), pembatas (border), dan sebagainya.
- Pengembangan agroforestri berbasis konservasi dan ekonomi dalam perencanaan
ekoriparian sungai dapat dipertimbangkan untuk dikembangkan di daerah sempadan