Page 31 - RWY LARASSUMBOGO KARYA DAN PENGABDIANNYA
P. 31
14
Sebemirnya ada banyak hal yang menyebabkan ia keluar dari
sekolahnya. Antara lain ialah tanggapan bahwa orang tidak
perlu mendapat pendidikan formal setinggi-tingginya. Ketika
itu ia mempunyai pendapat dan pendapat itu boleh dikatakan
sesuai dengan pendapat masyarakat, termasuk orang tuanya
sendiri, bahwa jika orang sudah dapat membaca dan menulis,
sudah cukup. Kenyataan yang hidup pada masa itu seolah-Olcih
inendukung pendapat tersebut. Buktinya, meskipun hanya
mempunyai kepandaian membaca dan menulis, pada masa itu
orang mudah mendapat pekerjaan, juga untuk menjadi pegawai
negeri. Akan tetapi, sebab yang utama sehingga Suharjo keluar
dari sekolahnya adalah kecenderungan anak ini kepada seni. 5)
Sejak kecil cucu KRT Sindunegoro itu senang menonton
wayang. Setiap ada pertunjukkan wayang, asal mendengar atau
tahu, ia tentu menonton. Dalam hal menonton wayang, ia tidak
mau kalah dengan orang dewasa. Ia biasanya menonton sema
lam suntuk. Dapat kita bayangkan apa akibatnya kebiasaan
demikian bagi anak sekolah.6)
Pada waktu menonton wayang mula-mula R. Suharjo
yang masih kecil itu senang pada adegan perang yang dimainkan
dlang. Ketika bertambah umurnya apa yang disukai bertambah
pula. Kecuali denga perang ia juga menyukai dagelan. Lama ke
lamaan ia menyukai pula jalan cerita lain yang dimainkan.
Mula-mula ia hanya menyukai bagian-bagian cerita yang mudah
dicerna oleh pikirannya. Kemudian ia menyukai seluruh cerita
yang disuguhkan olehdalang. 7 )
Sementara itu ia menyukai pula segi karawitan yang terda
pat pada pertunjukan-pertunjukan wayang yang ditontonnya.
Malahan ia tidak hanya menjadi pendengar saja, tetapi kadang
kadang ia tampil sebagai pengganti pengrawit (penabuh game
lan) yang tidak hadir (beristirahat). Mula-mula memang ia ti
dak semahir pangrawit yang digantinya itu. Tetapi setelah ber
kali-kali mendapat kesempatan menjadi pengganti pangrawit
yang tidak hadir (istiral).at), ia memperoleh tingkat kemahiran