Page 33 - RWY LARASSUMBOGO KARYA DAN PENGABDIANNYA
P. 33

16


                               dang.••)
                                    Mengikuti  latihan-latihan  karawitan  di  Kemlayan,.Surakar­
                               ta, dilakukail  oleh  R.  Suharjo  dalam  waktu  yang  lama,  yaitu
                               kira-kira  dalam  tahun  1905-1925,  jadi  20  tahun.  Perlu  dite­
                               rangkan  di  sini  bahwa  untuk  dapat  mengikuti  latihan-latihan
                               di  Kemlayan  ia  tidak  perlu  menetap  di Kota  Surakarta.  Hanya
                               kadang-kadang  ia  datang  dan  menginap  selama  satu  atau  dua
                               malam  di  kota  tersebut.  Biasanya  ia  menginap  di  kampung
                               Reksoniten.  1  2 )
                                    Meningkatkan  kepandaian ·  dan  ketrampilan  dalam  bidang
                               karawitan  dengan  jalan  latihan  bersama  dengan  teman-teman
                               tidak  hanya  dilakukan  oleh  Larassumbogo  di  Kemlayan,  Sura­
                               karta.  Latihan-latihan  yang  dilakukan  di  Surakarta  itu  hanya
                               sebagian  kecil  saja  dari  seluruh  latihan-latihan  yang  sering  dila­
                               kukannya.  Latihan-latihan  di  Kemlayan  itu  dilakukannya  de­
                               ngan  motivasi  tertentu,  yaitu  untuk  dapat menguasai karawitan
                               gaya  Surakarta  dalam  rangka  usahanya  untuk  mewujudkan
                               karawitan  Jawa  yang  tinggi  mutunya.  Dengan  perkataan  lain,
                               ia  bercita-cita  menjadi  orang  yang  ahli  dalam  bidang  karawitan
                               menurut  gaya  Yogyakarta,  Surakarta, Banyumas, dan karawitan
                               menurut  gaya  Jawa  yang  lain,  agar  dengan  demikian  ia  dapat
                               mewujudkan  cita-citanya  seperti  yang diterangkan  di atas. Jelas­
                               Iah  bahwa  ia  adalah  tokoh  yang  tidak  menyukai  fanatisme  ke­
                               daerahan  dalam  bidang  karawitan.  Pendiriannya  yang sedemiki­
                               an  itu  tampak  dengan  jelas  ketika  ia  memimpin  perkumpulan
                               Doyopradonggo.  Perkumpulan  tersebut  selalu  memperdengar­
                               kan  gending-gending  gaya  Yogyakarta,  Surakarta  dan  Banyu­
                               masan.13)
                                    Motivasi  yang  bersifat  khusus  yang  melandasi  kegiatannya
                               melakukan  latihan-latihan  di  Surakarta  adalah  untuk  dapat
                               menguasai  cara  menabuh  gender  dan  terutama  cara  memukul
                               kendang  para  pangrawit  Surakarta,  yang  mungkin  menurut
                              .  pendapatnya  lebih  unggul  daripada  yang  dimiliki  para  pangra­
                               wit Yogyakarta. 1 4 )
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38