Page 8 - PENGGUNAAN GADGET UNTUK SISWA
P. 8

Kerugian penggunaan gadget yang berlebihan


               1.  Malas Berinteraksi di dunia maya
                   Apa- apa serba digital, lihat jadwal kuliah malas kekampus, tinggal lihat laptop saja sudah
                   terhubung dalam system akademik online. Mau lihat nilai tidak perlu ke BAA (Biro
                   Administrasi Akademis Kemahasiswaan). Mau lihat materi perkuliahan tinggal download.
                   Mau bertanya dan diskusi tinggal masuk ke electronic discussion forum di virtual class.
                   Semuanya seolah-olah ada di ujung jari. Semua dalam genggaman. Campus in your hand.
                   Ujung-ujungnya pertemuan fisik mulai berkurang. Hati ke hati dan face to face makin jarang.
                   Semua terjebak di dunia digital. Bisa jadi mahasiswa lebih stress ketinggalan gadget daripada
                   mangkir kuliah.
               2.  Malas baca textbook
                   Setiap ada tugas makalah atau presentasi, mahasiswa modalnya selancar di dunia maya dan
                   mengetik kata kunci di mesin pencari. Kuti sana, kutip sini. Masih bersyukur sumber
                   penulisannya disebutkan. Akhirnya belajar pun seolah-olah sepotong-potong saja. Bahakan
                   cukup belajar power point dosen yang hanya mebuat point-pointnya saja. Menyimak kulit-
                   kulitnya saja. Memang teknologi memudahkan namun bisa meninabobokan juga. Smeua
                   yang serba online belum tentu membuka pengetahuan. Dampaknya, perpustakaan kini akan
                   sepi kecuali mencari jurnal atau buku yang tidak ada format e-Journal atau e-booknya
               3.  Malas menulis dengan tangan
                   Semua aktifitas mengendalikan papan ketik, semua format sudah ada format digitalnya.
                   Copas (copas paste) sana copas sini, lalu dijadikan makalah atau tugas. Mau menulis catatan
                   kuliah tinggal nulis di notepad. Dunia digital akhirnya membuat semua mahasiswa piawi
                   mengetik buka menulis dengan tangan. Atau jangan-jangan mahasiswa lupa menulis dengan
                   tangan secara rapid an indah. Mungkin ini berlebihan tapi mustahil kalau akan  terjadi

               4.   Malas Bergerak

                   Tinggal dikamar saja sudah tau informasi atau aktifitas di kampus. Belom mandi pun sudah
                   bisa  berdiskusi  dengan  dosen  melalui  virtual-class.  Bertumu  teman  sekelas  cukup
                   mengandlkan BBm'an atau chatt room. Mobilitas pun berkurang, kemampuan motorik bisa
                   terganggu. Bahkan jalan-jalan kekampus bersama teman-teman semakin  berkurang, semua
                   serba gadget dengan duduk di depan monitor atau menunduk dengan gadget di tangan.

               5.  Masalah Biaya

                   Biaya merupakan salah satu kelemahan besar dalam mobile learning. Bagaimana mahasiswa
                   bisa menjadi dari mobile learning jika meereka tida memiliki perangkat mobie???? perangkat
                   mobile learning berbiaya sekitar Rp. 700.000 seperti Android bahkan sampai jutaan. Selain
                   itu teknologi kini berubah semakin cepat maka siswa harus meng-upgrad perangkat. Selain


                                                                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9