Page 17 - MODUL_SISTEM_KOMPUTER ok_Neat
P. 17
berhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak ditemui nilai yang dinyatakan dalam
sistem bilangan heksadesimal ataupun sistem bilangan oktal.
Angka - angka pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam sistem bilangan lain.
Dalam melakukan pengkonversian diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kecermatan. Perhatikan
tabel konversi decimal, biner, octal dan hexadecimal berikut ini dengan seksama.
Tabel 1.6 Sistem Bilangan
Desimal Biner Oktal Hexadesimal
0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 2 2
3 11 3 3
4 100 4 4
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
A. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Biner
Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem
bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi
dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil
konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method).
510 = ………… 2
Penyelesaian :
Cara ke-1
45 : 2 = 22 + sisa 1 Akan diperoleh hasil
22 : 2 = 11 + sisa 0 101101
11 :2=5 + sisa 1
5 :2=2 + sisa 1
2 :2=1 + sisa 0
1
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan. Misalnya
bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh, yaitu 125
dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut.