Page 22 - BASWARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
P. 22
CERITA PENGALAMAN Cerita Pengalaman PK dan APK
Kali ini diwakilkan oleh 3 orang
PK DAN APK yang mewakili tiap-tiap Jenjang.
PK Muda diwakilkan oleh Ibu
Rimenda yang sudah bekerja
kurang lebih 19 tahun di
Ibu Rimenda selaku PK Muda mengatakan bahwa dalam Kemenkumham, PK Pertama
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai PK, mereka menghadapi diwakilkan oleh Pak Haris Habibi
banyak tantangan. Salah satu tantangan yang pernah dihadapi yaitu yang sudah bekerja kurang lebih
dari sisi perkembangan zaman dimana PK wajib menguasai 4 tahun, dan APK diwakilkan
teknologi. Beberapa kali PK bersinggungan dengan teknologi oleh Pak Dedy Sirait yang sudah
seperti harus mampu mengikuti bimbingan secara daring, dan juga bekerja kurang lebih 15 tahun.
penggunaan menggunakan aplikasi berbasis teknologi seperti
surat menyurat elektronik dan mengoperasikan sistem bimbingan
online. Sehingga PK setidaknya harus mengetahui teknologi dasar.
Tidak hanya itu saja, seorang PK dan APK juga harus sadar dan mau
untuk meningkatkan pengetahuannya melalui rajin membaca buku
dan berdiskusi kepada rekan kerja.
Bapak Haris Habibi merupakan salah satu PK Pertama di Bapas
Kelas I Medan. Menurut Bapak Habibi ia menemukan beberapa
kendala dalam melaksanakan tugasnya sebagai PK yaitu penjamin
yang sulit ditemui, adanya kesulitan dalam menggali data dari klien
atau penjamin, serta segala sesuatu dikerjakan dengan mandiri. Rimenda Ginting, S.ST
Tetapi kendala tersebut sejauh ini dapat diatasi sehingga kewajiban PK Ahli Muda
sebagai PK dapat terlaksana dengan baik. Bagi Bapak Habibi,
sebagai seorang PK harus mampu menjaga hubungan baik antara
kita dengan UPT lain serta instansi lain. Tidak hanya itu saja, PK atau
APK juga harus mampu membuat skala prioritas dalam bekerja,
pekerjaan yang memiliki urgensi lebih tinggi harus didahulukan
seperti pendampingan sidang anak.
Pak Dedy Sirait yang merupakan APK Terampil menikmati
pekerjaannya sebagai APK meskipun beberapa kali menghadapi
kendala saat melaksanakan pekerjaannya. Salah satu contohnya Haris Habibi, S.H.
adalah menghadapi korban ketika berhadapan dengan kasus PK Ahli Pertama
perlindungan anak. Korban pada umumnya menginginkan agar
klien mendapat hukuman seberat-beratnya. Di sisi lain, setiap klien
memiliki hak-hak narapidana yang wajib diketahui oleh korban
maupun klien. Disinilah APK dan PK memaksimalkan perannya
untuk memperjuangkan hak narapidana yang dimiliki klien. Sebagai
APK, Pak Dedy harus mampu menjembatani korban sekaligus
menonjolkan hak-hak narapidana. Sejauh ini, Pak Dedy mampu
mengatasi segala tantangan dengan mengusahakan adanya Surat
Perjanjian Perdamaian yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Surat inilah yang dapat memperkuat rekomendasi reintegrasi klien
yang diajukan oleh Pak Dedy untuk memberikan kesempatan masa Dedy Suhery Sirait, A.Md.
depan yang lebih baik bagi klien. APK Terampil
22 WWW.BAPAS-MEDAN.COM