Page 48 - 64. Batik Kls XI
P. 48
Batik
seringkali menggunakan pewarna ini 2) Daun : Ketepeng, mangga, talok, jati,
dengan cara dicolet. Hasil pewarna bakau, jambu, alpukat dan lain-lain
Remasol ini cenderung cerah dan Daun jati (Tectona Grandis LINN),
berwarna warni. Dan sering digunakan pohon jati merupakan salah satu
oleh para pengrajin batik Madura atau tanaman keras yang kayunya bisa
pesisiran karena hasil pewarnaanya menjadi bahan terbaik pembuatan
menarik. mebel. Daun jati yang masih muda
4. Bahan Pewarnaan Alam memiliki ukuran besar dan lebar,
Bahan warna alam terdapat pada biasanya memiliki warna hijau
tumbuhan penghasil warna alam, yaitu kecoklatan. Daun ini dapat
bunga, biji buah, kayu, akar, daun atau digunakan untuk pewarna batik
kulit kayu. Tumbuhan-tumbuhan yang yang menghasilkan warna merah
dimaksud diambil ekstraknya dengan k e c o k l a t a n s a m p a i k u n i n g
cara direbus dengan air hingga keluar kecoklatan.
semua sari pati pewarna alam yang ada
didalamnya hingga tersisa beberapa liter
saja cairan yang diinginkan untuk bisa
dijadikan sebagai pewarna tekstil. Selain
direbus, bisa juga dengan cara
mengekstraksi dengan cara pembusukan
atau fermentasi.
a. Pewarna alam yang direbus, yaitu :
1) Biji buah : Bixa atau sumba
Gambar 2.64. Pohon Jati
Sumber : https://inilahtasik.com
3) Kulit kayu : Soga tingi, kayu mahoni,
jambal
Gambar 2.63. Buah dan biji Sumba keling (Bixa Orellana)
Sumber: https://www.frozenseeds.com/products/ Ceriops Condolleana (Jawa–Tingi),
annatto-seeds-bixa-orellana Pelthopherum Pterocarpum (Jawa:
Biji Buah dari Bixa Orellana, sumba Jambal) dicampur dengan Cudrania
keling (Jawa) yang berwarna merah Javanensis (Jawa, Tegeran)
s e p e r t i b u a h r a m b u t a n , dicampur jadi satu dengan
menghasilkan warna merah perbandingan 4 : 2 : 1 (Tingi:
jingga/orange. Jambal: Tegeran), diambil dari kayu
atau kulit kayu untuk menghasilkan
warna coklat atau dikenal dengan
warna soga.
43