Page 125 - ebook
P. 125
Method, Status, Protocol
h. show protocols (sh prot)
Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3
yang terkonfigurasi.
i. show cdp neightbors (sh cdp ne)
Untuk mengetahui Capability Codes, yang meliputi : R (Router), T (Trans Bridge), B
(Source Route Bridge), S (Switch), H (Host), I (IGMP), r (Repeater), P (Phone).
Selain
itu juga digunakan untuk mengetahui Device ID diantaranya : Local Intrfce, Holdtme,
Capability, Platform, Port ID
j. show sessions (sh ses)
Untuk mengetahui koneksi yang sedang berjalan (koneksi yang di buka)
k. show ssh (sh ss)
Untuk melakukan koneksi dengan server SSHv2 dan SSHv1
l. ping (pi)
Untuk melakukan / melihat koneksi antar jaringan yang sedang berhubungan. Perintah
ping harus diikuti address or hostname. Contoh ; ping 192.168.0.2
m. traceroute (tra)
Untuk mengirimkan secara serempak sebuah urutan paket dengan menambahkan nilai
TTL (Time to Live). Ketika sebuah router lanjutan menerima sebuah paket terusan,
maka akan mengurangi nilai TTL sebelum meneruskan nya ke router berikutnya.
Perintah trace diikuti oleh address or hostname.
3. Aturan-aturan routing statis
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
a. Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan
0.0.0.0/0 untuk semua jaringan.
b. Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka.
c. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP.
d. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
Keuntungan Menggunakan Routing Static
a. Meringankan kinerja processor router.