Page 85 - ANDHIKA_Naskah Panduan Praktikum Uji Tanah DIV (1)
P. 85
sehingga ruang antar butir menjadi makin kecil, dengan demikian kepadatannya (d)
meninggi. Pada kadar air yang lebih tinggi lagi kepadatannya akan turun lagi karena
pori-pori tanah menjadi penuh terisi air yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara
memadatkan.
Hal di atas menandakan bahwa apabila tanah dipadatkan dengan daya pemadatan
yang tetap pada kadar air yang bervariasi, maka pada nilai kadar air tertentu akan
tercapai kepadatan maksimum (d max). Kadar air yang menghasilkan kepadatan
maksimum disebut kadar air optimum ( ω opt).
Kenyataan ini dikemukakan pertama kali oleh RR Proctor pada tahun 1933, dan
dapat dinyatakan dalam grafik yang menyatakan hubungan antara kepadatan (d)
dengan kadar air (ω)
d max
d zavc
γd
.
ω opt
Kadar air (w)
Keterangan :
ω opt = kadar air optimum,
adalah kadar air yang menghasilkan nilai kepadatan maximum ( γd max )
d max = kepadatan maksimum
adalah kepadatan yang didapat dari pemadatan tanah dengan daya pemampatan
tertentu pada kadar air optimum (ω opt )
zavc = zer air void curve
adalah garis yang menunjukkan hubugnan antara γd dan w untuk tanah yang
jjenuh/tidak terdapat udara dalam ruang pori. Garis ini diperoleh dengan
menetukan nilai γd dari persamaan :
Gs x w
d
1 . Gs
Pemadatan di laboratorium, yang sering disebut pemadatan standard dimaksudkan
untuk menentukan nilai kadar air optimum (ω opt ) dan kepadatan maksimum(γd
max) dari suatu tanah yang dipadatkan dengan suatu daya pemadatan tertentu.
Kadar air optimum yang didapat dari percobaan di laboratorium digunakan untuk
pedoman pelaksanaan pemadatan di lapangan, sedangkan γd max digunakan untuk
standard dalam mengontrol mutu pelaksanaan pemadatan di lapangan.
Uji Pemadatan Standard 6 - 3