Page 49 - Nunung Martina - Etika Profesi Dan Kewirausahaan.pdf
P. 49
Strategi CSR seharusnya tidak reaktif tetapi proaktif harus
mengidentif kasi konsekuensi sosial dari seluruh rantai nilai
perusahaan – spektrum penuh semua kegiatan yang terlibat dalam
ketika melakukan p bisnis untuk menunjukkan masalah potensi dan
peluang usaha dan masyarakat dimanapun berpotongan. Perusahaan-
perusahaan yang tidak berusaha untuk mengukir CSR mereka sendiri
akan ditinggalkan trailing kompetisi.
Saluran komunikasi dan titik keterlibatan langsung mempengaruhi
tayangan konstituen ‘dari suatu perusahaan. Sebuah perusahaan
tidak memiliki strategi CSR dan rencana komunikasi yang jelas
untuk berbagi dengan dunia menghadapi risiko kehilangan kontrol
reputasinya dalam lingkungan ketidakpercayaan luas di perusahaan
dan alat-alat yang tak terhitung jumlahnya untuk berbagi dan
menyebarkan bahwa sentimen negatif.
E. Pro dan Kontra Mengenai Tanggung Jawab Sosial
Menurut Trisnawati (2005), perusahaan perlu memiliki tanggung
jawab sosial, karena di kalangan masyarakat dan praktisi bisnis
sendiri masih terdapat pro dan kontra apakah sebuah perusahaan
perlu memiliki tanggung jawab sosial pada masyarakat. Mereka
yang pro bahwa perusahaan perlu memiliki tanggung jawab sosial
meyakini bahwa sebagai bagian dari anggota masyarakat sudah
semestinyalah perusahaan perlu memiliki tanggung jawab sosial.
Namun, bagi mereka yang kontra berpandangan bahwa sampai
sebatas nama tanggung jawab sosial tersebut
Beberapa Pandangan tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ditunjukkan dalam Tabel 2.1.
33