Page 33 - Modul Astrofisika
P. 33

c























                                                      Bab 5


                                                    Bintang



       Sekilas tentang Bintang

       Joseph von Fraunhofer pada 1814, melewatkan cahaya Matahari pada sebuah prisma. Dia
       mencatat  dan  memetakan  sejumlah  garis-garis  gelap  dalam  spektrum  Matahari,  yang
       kemudian  disebut  sebagai  garis-garis  Fraunhofer.  Gustav  Robert  Kirchhoff  dan  Robert
       Bunsen kemudian menemukan bahwa garis-garis tersebut berasal dari gas bertekanan
       rendah  dan  berhubungan  dengan  suatu  elemen  kimia  yang  berada  di  lapisan  atas

       matahari.  Fraunhofer  juga  kemudian  menemukan  bahwa  bintang-bintang  lain  juga
       memiliki spektrum seperti Matahari, tetapi dengan pola garis-garis gelap yang berbeda.
       Berakar dari sinilah astronom berkesimpulan bahwa bintang sebenarnya adalah sebuah
       bola gas.








                                               Garis-garis Fraunhofer.
       Penelitian spektrum bintang dapat mengungkap elemen apa saja yang ada di bintang,

       namun seberapa besar kelimpahan elemen ini baru bisa ditentukan pada 1925 setelah
       Cecilia  Payne-Gaposchkin,  dengan  menggunakan  teori  ionisasi  dari  Meghnad  Saha,
       berhasil  mengungkapkan  bahwa  hidrogen  adalah  elemen  kimia  paling  berlimpah.  Jadi

       bintang adalah sebuah bola gas yang berpijar dengan hidrogen sebagai elemen paling
       berlimpah.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38