Page 79 - EKO_E-BOOK GEOMETRIK JALAN TOL_Neat
P. 79
BAB 8. PELATARAN DAN GERBANG TOL
8.1. Persyaratan Perencanaan
Perencanaan pelataran tol dan gerbang tol harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. kelancaran lalu lintas;
b. keamanan dan efisiensi pengoperasian;
c. pandangan bebas.
8.1.1. Kelancaran lalulintas
a. Menghindari adanya antrean panjang, jalan penghubung antara gerbang tol utama
ke arah persimpangan non tol min 2 km
b. Gerbang tol di simpangsusun atau ramp, antrean tidak mengganggu kelancaran
arus lalulintas utama jalan tol maupun non tol
c. Pelaratan dan gerbang tol tidak boleh menjadi lokasi leher botol (bottle neck)
8.1.2. Keamanan dan efisiensi pengoperasian
a. Keberadaan gerbang tol harus dapat diketahui oleh pengguna jalan, dilengkapi
rambu-rambu
b. Untuk menghindari akumulasi polusi gas buang, gerbang tol tidak diletakkan pada
daerah galian
c. Untuk kebutuhan drainase areal pelataran tol, gerbang tol diletakkan pada titik
tertinggi lengkung vertikal
d. Pelataran tol diletakkan pada daerah lurus dan datar
e. Pelataran dan gerbang tol diletakkan pada daerah/lahan yang mudah
dikembangkan.
8.1.3. Pandangan bebas
a. Gerbang tol diletakkan pada daerah yang lurus dan tidak pada lengkung cekung.
b. Gerbang tol diletakkan min 250m dari jembatan litas atas (overpass), sehingga
jarak pandangan tidak terganggu
8.2. Perencanaan pelataran tol
a. Lebar lajur lalulintas gerbang tol 2,90m
b. Lebar pulau tol (toll island) 2,10m
c. Lebar lajur lalulintas paling luar (kiri) min 3,50m
d. Kemiringan melintang pelataran tol min 1,0% maks 2,0%
e. Kemiringan melintang permukaan perkerasan pelataran tol pada barrier minimum
0,5%, dengan sumbu gerbang tol pada puncak kelandaian +2% dan -2%
f. Pelebaran jalur pelataran tol dengan transisi yang cukup, sehungga
memungkinkan manuver kendaraan ke gardu tol
g. Pada pelataran tol barrier, pelebaran jalur dibuat dengan kemiringan taper maks
pelataran 1:8
67