Page 29 - AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN Jilid 1
P. 29
4. Pola pengolahan tanah (pembajakan)
dengan traktor tangan
Pelaksanaan pengolahan tanah, perlu
menggunakan pola-pola tertentu.
Tujuan dari pola pengolahan tanah ini
adalah :
a. Lebih efisien:
Apabila menggunakan pola yang sesuai,
diharapkan :
Waktu yang terbuang pada saat
Gambar 2.7 Fauna dalam tanah
Sumber : Anonim, 2014 pengolahan tanah (pada saat implemen
Oleh karena hal tersebut, pembajakan pengolahan tanah diangkat) sesedikit
dengan traktor dilakukan tidak sesering mungkin. Lahan yang diolah tidak diolah
mungkin atau seminimal mungkin (Minimum lagi sehingga diharapkan pekerjaan
tillage), demikian pula penggunaan rotary. pengolahan tanah bisa lebih efisien.
Lahan yang diperlukan untuk menanam b. Lebih efektif:
berbagai jenis sayuran perlu diukur sesuai Hasil pengolahan tanah (khususnya untuk
dengan luas yang diinginkan, misalnya pembajakan) bisa merata. Bagian lahan
seluas 1.000 m2 . Lahan seluas tersebut yang diangkat tanahnya akan ditimbun
perlu dibersihkan dari segala sesuatu yang kembali dari alur berikutnya sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, diharapkan pekerjaan pengolahan tanah
seperti tunggul-tunggul sisa tebangan bisa lebih efektif.
pohon, rumput-rumput yang tinggi atau
semak, batu-batu dan sebagainya.
3. Pola Pengolahan Tanah
Pola pengolahan tanah erat hubungannya
dengan waktu yang hilang karena belokan
selama pengolahan tanah. Pola pengolahan
harus dipilih dengan tujuan untuk
m e m p e r k e c i l s e b a n y a k m u n g k i n
pengangkatan alat. Karena pada waktu
diangkat alat itu tidak bekerja. Oleh karena
itu, harus diusahakan bajak atau garu tetap
bekerja selama waktu operasi dilapangan.
Makin banyak pengangkatan alat pada waktu
belok, makin rendah efisiensi kerjanya. Pola
pengolahan tanah yang banyak dikenal dan
dilakukan adalah pola spiral, pola tepi, pola
tengah dan pola alfa. Pola spiral yang paling
banyak digunakan karena pembajakan
d i l a k u k a n t e r u s m e n e r u s t a m p a
pengangkatan alat.
25