Page 63 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 63

Program pemerintah yang ditanamkan
            melalui Dharma Wanita berorientasi pada
            agenda pembangunan yang menempatkan peran
            perempuan  di  belakang  saja.  Itu  tercermin  pada
            Panca Dharma Wanita yang menjadi prinsip dasar
            Dharma Wanita:

                1.  Wanita adalah sebagai pendamping suami
                    yang setia.
                2.  Wanita adalah sebagai pengelola rumah tangga.
                3.  Wanita adalah sebagai pendidik anak.
                4.  Wanita adalah sebagai pencari nafkah tambahan.
                5.  Wanita adalah sebagai warga masyarakat.

            Dengan demikian, ditanamkan lah kesadaran
            terbelakang bahwa perempuan lebih baik berperan
            di wilayah rumah tangga dan menjalankan
            fungsi pendukung bagi laki-laki. Kesadaran
            macam inilah yang ditanamkan lewat Dharma
            Wanita, yang beroperasi di tingkat pusat hingga
            kecamatan. Selebihnya, untuk tingkat desa hingga
            RT/RW, peran penanaman kesadaran seperti itu
            dilakukan PKK. Praktiknya, program PKK memang
            diturunkan dari Dharma Wanita.
                    Meski begitu, pada masa Orde Baru
            tercapai juga kemajuan di sektor tertentu
            kehidupan perempuan, antara lain ketika Presiden
            Soeharto  mengesahkan  Peraturan Pemerintah
            Nomor 10 Tahun 1983 atas desakan Ibu Tien
            Soeharto. Peraturan ini melarang pelaksanaan
            poligami di lingkungan Pegawai Negeri Sipil. Selain
            itu, liberalisasi perekonomian  memungkinkan
            perempuan untuk aktif bekerja di kantor sebagai



                                                       63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68