Page 51 - flipbook sistem reproduksi
P. 51

Berbasis Literasi Digital




                  Setelah  terjadi  peleburan  nukleus  sperma  dan  sel  telur,  maka  kontikol
            akan  terbentuk  sehingga  akan  menyebabkan    zona  pellucida  ovum  akan
            mengeras, reaksi ini disebut dengan reaksi kontikol. Dengan terjadinya reaksi
            ini maka spermatozoa  yang ada dibagian  luar tidak akan bisa menembus sel
            telur, hal ini disebut dengan blok spermiasi.

                  .Setelah  proses  fertilisasi  terjadi  maka  kromosomnya  menggabung
            hingga  menjadi  2n.  Selanjutnya,  terjadi  perkembangan  embrio  yang  dimulai
            ketika masih dalam tuba fallopii. Kemudian embrio tersebut berpindah menuju
            rahim  dengan  melakukan  pembelahan-pembelahan  sehingga  terbentuk  suatu
            blastosit. Setelah satu minggu fertilisasi maka blastosit tersebut akan tertanam
            pada  pada  dinding  rahim  yang  telah  dipertahankan  menebal  sehingga
            mempengaruhi siklus menstruasi
















                                     Gambar 2. Proses Pembelahan Zigot
                                         Sumber : Martini dkk., 2014

                  Blastosit terdiri dari sel-sel bagian dalam dan sel-sel bagian luar. Sel-sel
            bagian  luar  blastosit  merupakan  sel-sel  tropoblast  yang  akan  membantu
            implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel tropoblas membentuk tonjolan-tonjolan
            ke arah endometerium yang berfungsi sebgai kait. Tropoblas akan membelah
            (berproliferasi)  dengan  cepat  membentuk  plasenta  dan  berbagai  membran
            kehamilan.  Setelah  6  hari  zigot  mencapai  rahim  dan  menanamkan  diri  pada
            endometerium rahim. Penempelan ini disebut dengan konsepsi dan kehamilan
            dimulai






                  Sistem Reproduksi Manusia
       43
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56