Page 54 - flipbook sistem reproduksi
P. 54
Berbasis Literasi Digital
Plasenta merupakan jaringan perekat antara karion dan endometrium.
Palsenta juga dapat menghasilkan hormon-hormon tertentu, mengatur kelenjar
dan relaksin yang berfungsi untuk fleksibilitas semfinis pubis dan organ-organ
lain di daerah tersebut sehingga akan mempermudah proses kelahiran.
Setelah tahap blastulasi, tahap selanjutnya adalah proses gastrulasi.
Proses ini terjadi pada mingggu ke-3. Tujuan utama dari proses ini adalah
untuk membentuk lapisan embrional yaitu endoderm, mesoderm, dan
ektoderm. Ketiga lapisan jaringan embrional tersebut akan mengalami
diferensiasi dan spesialisasi sehingga membentuk organ dan sistem organ
(organogenesis)
a. Lapisan Endoderm akan membentuk
organ hati, pankreas, saluran
pencernaan, saluran pernapasan,
kelenjar gondok, dan kelenjar anak
gondok.
b. Lapisan mesoderm akan berkembang
membentuk organ ginjal, limpa,
kelenjar kelamin, jantung, pembuluh
darah, getah bening, tulang dan otot.
c. Lapisan ektoderm akan membentuk
organ-organ seperti saraf, hidung
mata, kelenjar kulit dan berkembang
menjadi epidermis. Gambar 5. Organogenesis
Sumber : Marieb dkk., 2014
Trimester kedua / fase embrionik, pada fase ini uterus sudah
mengembang cukup besar sehingga kehamilan terlihat jelas. Fetus tumbuh
hingga panjangnya mencapai sekitar 30 cm dan sangat aktif. Ibu mungkin
merasakan adanya pergerakan-pergerakan fetus pada bulan awal trimester
kedua. Aktivitas fetus biasanyaterlihat melalui dinding abdomen pada satu atau
dua bulan kemudian. Pada fase ini, kadar hormon menjadi stabil seiring
penurunan HCG; korpus luteum hancur; dan plasenta sepenuhnya mengambil
alih peranan dari korpus luteum dalam produksi progesteron atau hormon yang
berfungsi untuk mempertahankan hemailan.
Sistem Reproduksi Manusia
46