Page 59 - AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG_Neat
P. 59
Juli 1 Saldo - - - 3.000.000 -
Juli 10 Faktur No. JPn-1 4.400.000 - 7.400.000 -
Perhatikan catatan dalam buku besar pembantu piutang diatas!
1) Saldo akun tiap debtor pada 1 Juli 2018, lihat daftar piutang di muka!
2) Pada kolom referens ditulis JPn-1, menunjukkan data yang bersangkutan tercatat dalam
jurnal penjualan halaman 1.
3) Kolom kredit pada setiap akun tampak belum diisi. Menurut anda, transaksi apa yang harus
dicatat dalam kolom kredit?
Pada tiap akhir periode, dari buku besar pembantu piutang dibuat daftar saldo piutang.
Total saldo akun-akun debitor harus sama dengan saldo akun piutang dagang dalam buku besar
umum. Dalam hal ini akun piutang dagang dalam buku besar umum berfungsi sebagai akun
pengendali (control). Dalam arti jika total saldo akun-akun debitor tidak sama dengan saldo
akun piutang, menunjukkan terdapat kesalahan pencatatan.
4. Pencatatan Transaksi Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas adalah semua penerimaan kas perusahaan dari manapun
sumbernya (all collection of cash), baik dalam bentuk uang tunai maupun cek. Dalam
perusahaan yang menyelenggarakan jurnal khusus transaksi tersebut dicatat dalam buku jurnal
penerimaan kas (cash receipt journal). Seperti pada bahasan dimuka, pembahasan kita lebih
ditekankan pada hubungan pencatatan transaksi di dalam buku jurnal, buku besar umum dan
buku besar pembantu. Oleh karena itu perlu Anda perhatikan dengan seksama mengenai
pencatatan transaksi penerimaan piutang, dengan tidak mengabaikan pencatatan transaksi
lainnya.
a. Pencatatan Transaksi dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas
Pada perusahaan dagang, transaksi yang sering dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas
adalah transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan piutang dari debitor.
Oleh karena itu bukti transaksi yang dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas pada umunya
terdiri atas kuitansi (lembar 2 atau copy), dan copy nota kontan. Dalam praktek sering dijumpai
lix 54