Page 153 - SKI kls 7
P. 153
5. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul ‘Ash. Ia
dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Di bawah
kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.
Ia terpandang sebagai Khalifah yang perkasa dan negarawan yang cakap dan ber-
hasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam dari para pemberontak.
Dalam ekspansi ke Timur ini, Khalifah Abdul Malik bin Marwan melanjutkan
peninggalan ayahnya. Ia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berha-
VLO PHQXQGXNNDQ %DONDQDEDG %XNKDUD .KZDUH]PLD )HUJKDQD GDQ 6DPDUNDQG
Tentaranya bahkan sampai ke India dan menguasai Balukhistan, Sind dan daerah
Punjab sampai ke Multan.
$EGXO 0DOLN ELQ 0DUZDQ PHQJXEDK PDWD XDQJ %\]DQWLXP GDQ 3HUVLD \DQJ
dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang
tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Khali-
fah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan
administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa res-
mi administrasi pemerintahan Islam.
Pada masa Abdul Malik bin Marwan, Dinasti bani Umayyah dapat mencapai
puncak kejayaannya. Ia meninggal pada tahun 705 M dalam usia yang ke-60 ta-
hun. Ia meninggalkan karya-karya terbesar di dalam sejarah Islam. Masa pemer-
intahannya berlangsung selama 21 tahun, 8 bulan.
6. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul
‘Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah masa ketentraman, kemakmu-
ran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahan-
nya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika
Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke
DUDK %DUDW GLSLPSLQ ROHK SDQJOLPD ,VODP 7KDULT ELQ =L\DG 6HWHODK $OMD]DLU GDQ
Maroko dapat ditundukan, Tariq bin Ziyad dengan pasukannya menyeberangi se-
lat yang memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat
di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).
Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran
ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dengan cepatnya dapat dikua-
sai. Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan Toledo yang di-
jadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordoba. Kemudian pasukan
Islam di bawah pimpinan Musa bin Nushair juga berhasil menaklukkan Sidonia,
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 145