Page 192 - SKI kls 7
P. 192
A. Bidang Ilmu Hadis
Pada masa Rasulullah Saw, ada larangan menulis hadis selain al-Qur’an.
Namun sebagian Sahabat ada yang menulisnya untuk keperluan sendiri, seperti
abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Ali bin Abi Thalib. Adapun jumlah hadis yang
mereka tulis adalah Abu Hurairah (5374 hadis), ‘Aisyah (2210 hadis), Abdullah
bin Umar (± 2210 hadis), Abdullah bin Abbas (± 1500 hadis), Jabir bin Abdul-
lah (±1500 hadis), Anas bin Malik (±2210 hadis). Penulisan hadis dikembangkan
oleh muridnya Abu Hurairah yaitu Basyir bin Nahik dan Hammam bin Munabbib.
Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86), Para tabi’in mulai
menulis hadis dan berkembang dengan gerakah rihlah ilmiah, yaitu pengembara-
an ilmiah yang dilakukan para muhaddisin dari kota ke kota untuk mendapatkan
suatu hadis dari Sahabat yang masih hidup dan tersebar di berbagai kota.
'DODP SHUNHPEDQJDQ VHODQMXWQ\D .KDOLIDK 8PDU ELQ $EGXO $]LV PHUHQ-
FDNDQ SHPEXNXDQ KDGLV KDO SRNRN DODVDQ \DQJ PHQGRURQJ 8PDU ELQ $EGXO $]L]
untuk pembukuan hadis, yaitu Pertama, Beliau khawatir hilangnya hadis-hadis
dengan meningggalnya para ulama di medan perang. Kedua, Beliau Khawatir
akan tercampurnya antara hadis-hadis yang sahih dengan hadis-hadis palsu. Ke-
tiga, dengan semakin meluasnya daerah kekusaan Islam, sementara kemampuan
thabi’in antara satu dengan yang lainnya tidak sama, sangat memerlukan adanya
XVDKD NRGL¿NDVL LQL
Beliau memerintahkan para gubernur dan para ulama untuk mengumpulkan
hadis. Salah satunya, Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin
+D]P ZDIDW WDKXQ + 'LD GLSHULQWDK ROHK .KDOLIDK XQWXN PHQJXPSXONDQ
hadis-hadis yang ada pada Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad
bi Abu Abu Bakar. Amrah adalah anak angkat Siti Aisyah dan orang yang terper-
caya untuk menerima Hadis dari Siti Aisyah.
6HODLQ NHSDGD *XEHUQXU .KDOLIDK 8PDU ELQ $EGXO $]LV PHPHULQWDKNDQ VDODK
VHRUDQJ XODPD EHVDU GL +LMD] GDQ 6\LULD $EX %DNDU 0XKDPPDG ELQ 0XVOLP ELQ
8EDLGLOODK ELQ 6\LKDE $] ]XKUL GLNHQDO GHQJDQ ,EQX 6\LKDE DO =XKUL ,D EHNHUMD
sama dengan para perawi yang dianggap ahli untuk dimintai informasi tentang
hadis-hadis Nabi yang berceceran ditengah masyarakat Islam untuk dikumpul-
kan, ditulis dan dibukukan. Usahanya cukup baik, walaupun Khalifah Umar bin
$EGXO $]LV WLGDN PHOLKDW VHFDUD ODQJVXQJ NDUHQD OHELK GXOX PHQLQJJDO
$] =XKUL GLDQJJDS SHQJXPSXO KDGLV \DQJ SHUWDPD SDGD PDVD SHPHULQWDKDQ
8PDU ELQ $EGXO $]L] LQL 6HWHODK JHQHUDVL D] =XKUL SHPEXNXDQ KDGLV GLODQMXWNDQ
oleh Ibnu Juraij (w. 150 H), ar-Rabi’ bin Shabih (w. 160 H), dan masih banyak
lagi ulama lainnya. pembukuan hadis dimulai sejak akhir masa pemerintahan Bani
184 Buku Siswa Kelas VII MTs