Page 34 - SKI_revisi Kls 7
P. 34

Dalam  awal  perkembangannya  Muhammad  disusui  dan  dibesarkan  oleh  ibu

                   kandungnya sendiri; Aminah binti Wahab. Setelah itu Muhammad disususi oleh Tsuaibah
                   Aslamiah  yang  merupakan  budak  pamannya  Abu  Lahab.  Setelah  itu  Muhammad  kecil

                   sususi oleh Halimah binti Abi Dzuaib As sa’diyah, istri al-Harits bin Abd al’Uzza. pada
                   usia  kurang  dari  enam  tahun  terjadilah  pristiwa  pembelahan  dada  Muhammad  untuk

                   mengeluarkan  bagian  syaitan  darinya  oleh  malaikat  Jibril  dan  kejadian  itu  disampaikan

                   pada  ibunya.  Setelah  kejadian  itu  tahun  Muhammad  diasuh  ibunya  sendiri  pada  usia
                   kurang dari enam tahun. Ketika Muhammad berusia enam tahun, ibunya tercinta, Aminah

                   binti  Wahab  meninggal,  dimakamkan  di  Abwa.  Ketika  ia  dalam  perjalanan  pulang
                   bersama  Muhammad  dan  ditemani  oleh  Ummu  Aiman  menuju  Mekah  setelah

                   mengunjungi paman-pamnya dari Bani Adiy bin Najjar di Madinah.

                       Sepeninggal ibunya, menurut Syihab, Muhammad kecil diantarkan oleh Ummu Aiman
                   kepada  Kakenya,  Abd  al  Mutthalib.  Sejak  itu  Muhammad  dibawah  pengawasan  dan

                   asuhan abdul Mutthalib. Abd al Mutthalib sangat menyayangi Muhammad melebihi anak-
                   anaknya  sendiri.  Namun  2  tahun  setelah  itu  Abdul  Muthalib  wafat  karena  sudah  usia

                   lanjut.  Saat  itu  usia  Muhammad  8  tahun.  Tanggung  jawab  selanjutnya  beralih  kepada
                   pamannya, Abu Thalib. Meski Abu Thalib bukanlah orang kaya, tetapi ia cukup perhatian

                   dalam merawat dan mendidik Muhammad Saw hingga dewas, meski Abu Thalib memilik

                   banyak anak. Seperti juga Abdul Mutthalib, Abu Thalib adalah tokoh yang disegani dan
                   dihormati  orang  Quraiys.  Muhammad  berada  dalam  asuhan  dan  lindungan  Abu  Thalib

                   hingga tahun ke-10 kenabian, setelah itu pamannya meninggal.
                       Dalam usia muda muda Muhammad hidup sebagai pengembala kambing keluarganya

                   dan  kambing  penduduk  Mekah.  Melalui  kegiatan  pengembalaan  ini  dia  menemukan
                   tempat untuk berfikir dan merenung. Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu

                   dibalik semuanya. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran

                   nafsu  duniawi,  sehingga  terhindar  dari  berbagai  macam  noda  yang  dapat  merusak
                   namnaya, karena itu sejak muda dijuluki al-amin, orang yang terpercaya.

                       Menurut al-Khudhari mengatakan bahwa ketika Muhammad berusia 12 tahun beliau

                   dibersama    pamannya,  Abu  Thalib  melakukan  perjalanan  ke  Syam  untuk  berdagang
                   bersama  rombongan  kafilah, para  saudagar  dari  Mekah.  Setibanya  di  Bashrah  di awasi

                   oleh seorang pendeta yang dikenal dengan Buhaira, meski nama sebenarnya adalah Jirjis
                   (george).  Setelah  rombongan  Abu  Thalib  berhenti  dan  beristirahat,  Buhaira  menemui

                   mereka layaknya menyambut tamu.  Setelah itu, ia menjelaskan kepada Abu Thalib bahwa
                   anak ini kan menjadi utusan Allah. Buhaira mengenalinya dari sifat-sifat kenabian pada


                                                           Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VII     20
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39