Page 36 - SKI_revisi Kls 7
P. 36
Ruqaiyah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Muhammad hidup bersama Khadijah selama 25
tahun dan tidak pernah menikah dengan perempuan lain selama Khadijah masih hidup.
Ada sebuah kejadian penting yang perlu di contoh sebagai tindakan bijak dari seorang
Muhammad Saw. Pada usia 35 tahun datanglah banjir bandang di Mekah sehingga
merusak dinding Kakbah, maka orang-orang Quraisy bermaksud merenovasi Kakbah
denganmerobohkan kakbah dulu untuk meninggikanya dan membangun atap. Maka
berkumpullah suku-suku Quraisy untuk merencanakan pembangunan itu. Akan tetapi
mereka takut merobohkanya karena kedudukan Kakbah di hati mereka. Maka al-Walid
ibnu Mughirah berkata: apakah dengan merobohkanya kalian ingin memperbaiki atau
merusaknya?, maka mereka menjawab: kami ingin memperbaikinya. Al-Walid berkata :
sesungguhnya Allah tidak membinasakan orang-orang yang memperbaikinya. Maka Walid
mulai merobohkanya dan mereka mengikutinya.
Kemudian orang-orang Quraisy membongkar dan merobohkan Kakbah hingga
mencapai maqom Ibrahim. Maka mereka keluarkan Hijr darinya dan memulai membangun
dinding Kakbah. Adapun yang memimpin pembangunan ini adalah seorang tukang kayu
yang bernama Baqum. Para pemuka Quraisy membawa batu-batu di atas leher-leher
mereka, diantara mereka adalah al-Abbas dan Rasulullah. Untuk setiap rukun dikhususkan
sekelompok pembesar yang mengangkut batu batu kesitu, kemudian membangunnya
kembali.
Ketika pembangunan sudah sampai pada peletakan kembali batu hajar al-Aswad, maka
mereka bermaksud meletakkan Hajar al-Aswad pada tempatnya semula, maka para
pemuka mereka berselisih tentang siapa yang berhak meletakkanya. Mereka berebut
melakukan ini hingga nyaris berkobar api peperangan diantara mereka. Perselisihan ini
terjadi selama empat hari empat malam. Perselisihan itu terus memuncak dan
dihawatirkan akan memicu terjadinya peperangan antar suku, maka Abu Umayyah Al-
Mughirah Al Makzumi paman Khalid ibnu Walid yang merupakan orang tua kalangan
orang Quraisy berkata : Hai kaumku, janganlah kalian bertengkar dan putuskan siapa yang
kalianridhai keputusanya. Lalu mereka menjawab: kami serahkan urusan ini kepada orang
pertama yang masuk Kakbah memalui pintu masjid. Pendapat ini disetujui oleh mayoritas
kabilah. Mereka puas Setelah mengetahui ternyata yang masuk ke Kakbah lewat pintu
Masjid adalah Muhammad. Maka mereka berkata kami setuju dengan Muhammad Al-
Amin.
Untuk menyelesaikan perselesihan tersebut, Muhammad Saw menggelar sorban, belaiu
mengambil Hajar al-Aswad dengan kedua tanganya di tengah-tengah sorban tersebut.
Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VII 22