Page 54 - qurdis kls 9
P. 54
Ø Sebab turunnya ayat :
Dalam dalam Tafsir Juzu’ Amma karya Syaikh Muhammad Abduh dijelaskan bahwa telah menjadi
adat bagi bangsa Arab apabila hari telah sore, mereka duduk berbincang-bincang membicarakan
soal-soal kehidupan dan cerita-cerita lain yang berkenaan dengan urusan sehari-hari. Karena
banyak percakapan yang melantur, sering kejadian pertengkaran, sakit hati sehingga menimbulkan
permusuhan. Lalu ada yang mengutuki waktu ‘Ashar (petang hari), mengatakan waktu ‘Ashar
waktu yang celaka, atau naas, banyak bahaya terjadi di waktu itu. Maka datanglah ayat ini memberi
peringatan “Demi ‘Ashar”, perhatikanlah waktu ‘Ashar. Bukan waktu ‘Ashar yang salah. Yang
salah adalah manusia-manusia yang mempergunakan waktu itu dengan salah. Mempergunakannya
untuk berbincang-bincang yang tidak tentu ujung pangkal. Misalnya bermegah-megahan harta,
memuji diri, menghina merendahkan orang lain. Tentu orang yang dihinakan tiada terima, dan
timbullah saling sengketa.
Lalu kamu salahkan waktu ‘Ashar, padahal kamulah yang salah. Padahal kalau kamu percakapkan
apa yang berfaedah, dengan tidak menyinggung perasaan teman dudukmu, tentulah waktu ‘Ashar
itu akan membawa manfaat pula bagimu.
Ø Penjelasan Surat Al-’Ashr :
ْ
ْ َ َ
})1( صعلاو{
ِ
Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan menggunakan waktu, yaitu waktu-waktu yang kita lalui
dalam hidup kita, zaman demi zaman, masa demi masa.
Bumi berputar dan bergantilah masa yang dilaluinya; suka dan duka, naik dan turun, masa muda
dan masa tua. Ada masa hidup, kemudian mati dan tinggallah kenang-kenangan ke masa lalu.
Maka Allah menjadikan waktu sebagai sumpah, atau menjadi sesuatu yang mesti diingat.. Kita
hidup di dunia ini adalah melalui masa. Setelah itu kita pun akan pergi. Dan apabila kita telah
pergi, artinya mati, habislah masa yang kita pakai dan yang telah lalu tidaklah dapat diulang lagi,
dan masa itu akan terus dipakai manusia yang tinggal, silih berganti, ada yang datang dan ada
yang pergi.
Dijadikannya waktu oleh Allah sebagai sumpah adalah merupakan peringatan, agar waktu itu
jangan disia-siakan, jangan diabaikan. Sejarah kemanusiaan ditentukan oleh edaran masa.
َ َ ْ ْ َّ
ُ
ن
َ
ْ
})2( �خ �ل ناسن إ لاا نإ{
ِ
ِ
ٍ
ِ
ي
“Sesungguhnya manusia itu adalah di dalam kerugian”. Di dalam waktu yang dilalui itu jelaslah
bahwa manusia hanya rugi selalu. Dalam hidup melalui waktu itu tidak ada keuntungan sama
sekali. Hanya rugi saja yang didapati: Dari waktu pertama lahir ke dunia, dan dari waktu ke waktu
48 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah
quran hadis siswa klas 9__revisi.indd 48 6/16/16 7:16 PM