Page 194 - FIKIH_revisi Kls 7
P. 194

A.  SHALAT JAMA’

                    1.       Pengertian Jama’
                    1

                         Mari  kita  cermati!  Menjama’  shalat  (ةلاﺼﻟا  ﻊﻤﺟ)  adalah  mengumpulkan
                  pelaksanaan  dua  shalat  fardlu  kedalam  salah  satu  dari  dua  waktu  shalat  tersebut.  Jika
                  pelaksanaan dua shalat di waktu shalat yang pertama maka di sebut dengan jama’ taqdim

                  (ﻢﻳﺪﻘتﻟا ﻊﻤﺟ).  Contohnya  melaksanakan  shalat  maghrib  dan  isya’  secara  bersmaaan  di
                  waktu shalat maghrib. Jika pelaksanaan shalat fardlu di waktu shalat yang kedua disebut

                  dengan jama’ ta’khir (رﻴﺧآتﻟا ﻊﻤﺟ). Seperti melaksanakan shalat dhuhur dan ashar secara
                  bersamaan di waktu shalat ashar.

                    2
                    1.       Syarat Diperbolehkannya Shalat Jama’

                         Kapankah  kita  diperbolehkan  menjama’  shalat?  Bepergian  dengan  syarat-syarat
                  yang  telah  terpenuhi  untuk  mengqashar  shalat.  Jika  syarat-syarat  yang  membolehkan

                  shalat  qashar  terpenuhi,  maka  juga  diperbolehkan  menjama’  shalat,  baik  jama’  taqdim
                  maupun jama’ ta’khir.

                         Dalam  kondisi  hujan  yang  deras,  turunnya  salju,  dan  cuaca  sangat  dingin  juga
                  termasuk syarat diperbolehkannya menjama’ dua shalat fardlu. Tetapi hukum boleh hanya
                  berlaku pada  jama’ taqdim dan tidak diperolehkan  menjama’ ta’khir. Selain  itu, hukum

                  boleh  juga  bagi  umat  Islam  yang  melaksanakan  shalatnya  di  masjid  secara  berjama’ah,
                  tidak di rumahnya masing-masing.


                                                    Ayo Kita Cermati!
                    Boleh  manjama’  takdim  bagi  kita  yang  melaksanakan  shalat  fardlu  di  masjid  yang

                    jauh lokasinya dari tempat tinggal kita. Karena guyuran hujan yang membasahi tubuh

                    dalam  perjalanan  ke  masjid  dapat  membuat  kita  sakit.  Tetapi  tidak  diperbolehkan
                    melaksanakan  jama’  ta’khir,  karena  lamanya  hujan  hanya  Allah  SWT.    yang

                    mengetahuinya.

                    Contoh: Kita pergi ke masjid untuk berjama’ah maghrib dalam kondisi hujan deras

                    disertai angin kencang, sehingga menjadikan kita basah. Sesampainya di masjid, kita
                    langsung  bisa  melaksanakan  shalat  jama’  takdim  maghrib  dan  isya’.  Hukumnya

                    boleh!

                    Tetapi  jika sesampainya di  masjid, kita menunggu waktu waktu shalat  isya’ sambil
                    menge  ringkan  tubuh  dan  pakaian  kita  untuk  melakukan  jama’  ta’khir  maka
                    Hukumnya tidak boleh!


                         Pada  saat  melaksanakan  haji  di  Arafah  dan  Muzdalifah  juga  diperbolehkan
                  menjama’. Diperbolehkan memilih jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir.


               182   FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199