Page 219 - FIKIH_revisi Kls 7
P. 219
Mari kita Mempraktekkan!
Aktifitas Siswa:
Sesuai dengan Hadits:
ْ
يبَّﻨﻟا تﻟأ ﺴ ﻓ رْﻴ ﺳاﻮ ب ىب ْ ت ﻧا ﻛ : لا ﻗ ﻦْﻴﺼ ﺣ ﻦْب نارْﻤ ﻋ ْ ﻦ ﻋ
َّ
ٍ
ْ نإ ﻓ ,اًﻣ َئا ﻗ ﻞﺻ" : لا ﻘ ﻓ ة لاَّﺼﻟا ﻦ ﻋ م ً ََّﻞ ﺳو ﻪْﻴﻠ ﻋ الله ىﻠﺻ
َّ
Tahapan pertama: Jika tidak lagi
ً
ْ
ْ
mampu berdiri, maka ﻚبْﻨ ﺟ ىﻠﻌ ﻓ ْﻊ ﻄ تْﺴ ت ﻢﻟ ْ نإ ﻓ ,اﺪ ﻋا ﻘ ﻓ ْﻊ ﻄ تْﺴ ت ﻢﻟ
diperbolehkan untuk Artinya:
melaksanakan shalat dengan “Dari Imran bin Husain, ia berkata: ”Aku pernah menderita
duduk bersimpuh. bawasir, lalu aku bertanya kepada Nabi Saw tentang (tata cara)
shalat”. Maka ia menjawab:”Shalatlah engkau dengan berdiri, jika
tidak mampu hendaklah dengan duduk, dan jika tidak mampu
hendaklah dengan berbaring” (HR. Bukhari dan Nasai)
Sesuai dengan Hadits:
Tahapan Kedua: Jika tidak lagi
ً
ْ
ً
ْ
mampu duduk bersimpuh, maka ﻚبْﻨ ﺟ ىﻠﻌ ﻓ ْﻊ ﻄ تْﺴ ت ﻢﻟ ْ نإ ﻓ ,اﺪ ﻋا ﻘ ﻓ ْﻊ ﻄ تْﺴ ت ﻢﻟ ْ نإ ﻓ ,اﻣ ئا ﻗ ﻞﺻ
diperbolehkan untuk Artinya:
melaksanakan shalat dengan ”Shalatlah engkau sambil berdiri, jika tidak mampu, shalatlah
sambil duduk, jika tidak mampu shalatlah sambil berbaring di atas
terlentang.
lambung” (HR. Bukhari)
Sesuai dengan Hadits:
َّ
َّ
: لا ﻗ ﻢﻠ ﺳو ﻪْﻴﻠ ﻋ الله ىﻠﺻ يبَّﻨـﻟا ﻦ ﻋ ٍب ﻟاط يبأ ﻦْب ي ﻠ ﻋ ْ ﻦ ﻋو
ْ
َّ
ً
ْ
,اﺪ ﻋا ﻗ ىﻠﺻ ْﻊ ﻄ تْﺴ ﻳ ﻢﻟ ْ نإ ﻓ , عاﻄ تْﺳا ن إاًﻤ ئا ﻗ ﺾْﻳرﻤﻟا ى ﻠﺼ ﻳ
ْ
ْ
ْ ﻦ ﻣ ﺾ ﻔْﺧ ا ﻩ د ْ ﻮ ﺠ ﺳ ﻞﻌ ﺟو , ﻪ ﺳأربأﻣ ْ وأ ﺪ ﺠْﺴ ﻳ ْ نأ ْﻊ ﻄ تْﺴ ﻳ ﻢﻟ ْ نإ ﻓ
َّ
ﻪبْﻨ ﺟ ىﻠ ﻋ ىﻠﺻ اﺪ ﻋا ﻗ ى ﻠﺼ ﻳ ْنأ ْﻊ ﻄ تْﺴ ﻳ ﻢﻟ ْ نإ ﻓ , ﻪ ﻋ ْ ﻮ ﻛ ر
ً
ْ
ْ
ْ
ﻪبْﻨ ﺟ ىﻠ ﻋ ى ﻠﺼ ﻳ ْ نأ ْﻊ ﻄ تْﺴ ﻳ ﻢﻟ ْ نإ ﻓ . ةﻠْب ﻘﻟا ﻞبﻘ تْﺴ ﻣ ﻦﻤْﻳلأا
ْ
Tahapan Ketiga: Jika tidak lagi ْ ْ َّ
ْ
mampu terlentang, maka ةﻠْب ﻘﻟا ي ﻠ ﻳاَّﻤ ﻣ ﻩ لاْﺟراًﻴ ﻘﻠ تْﺴ ﻣ ىﻠﺻ ﻦﻤْﻳلأا
diperbolehkan untuk Artinya:
melaksanakan shalat dengan “Dari Ali bin Abi Thalib Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda:
isyarat mata. “Seorang yang sakit hendaklah shalat dengan berdiri jika mampu,
jika mampu hendaklah dengan sujud, kemudian jika tidak mampu
sujud maka hendaklah cukup berisyarat dengan kepalanya, dengan
menjadikan sujudnya itu lebih rendah daripada ruku’nya.
Kemudian apabila ia tidak mampu shalat dengan duduk, maka
hendaklah ia shalat dengan berbaring ke kanan dengan menghadap
kiblat. Kemudian apabila ia tidak mampu berbaring ke kanan,
maka hendaklah ia shalat dengan terlentang dengan
menghadapkan kedua kakinya ke arah kiblat“ (HR. Daruquthni)
ْ
ْ
ْ
Tahapan keempat: Jika tidak lagi ﻢ تْﻌﻄ تْﺳا اﻣ ﻪْﻨ ﻣ ا ْ ﻮ تأ ﻓ ئْﻴ ﺸب ﻢ ﻜ ت ْ رﻣأ ا ذإ ﻓ
ٍ
mampu menggunakan syarat, Artinya:
maka diperbolehkan untuk “Jika aku memerintahkan kalian mengerjakan sesuatu, maka
melaksanakannya dengan kerjakanlah berdasarkan kesanggupan kalian” (HR. Bukhari dan
membaca di dalam hati. Muslim)
FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII 207