Page 226 - FIKIH_revisi Kls 7
P. 226

Rangkuman


                  1.  Shala  t fardlu dalam kondisi tertentu merupakan pelaksanaan shalat dalam situasi yang
                     tidak  wajar,  sehingga  membolehkan  penggunaan  cara-cara  yang  lebih  luwes  dan

                     longgar.

                  2.  Munculnya  kekhawatiran  dan  ketakutan  datangnya  musuh  menjadi  sebab

                     diperbolehkannya shalat fardlu dengan cara yang berbeda dari biasanya yang disebut
                     dengan shalat khauf.
                  3.  Dengan pertimbangan kesamaan kriteria dengan kondisi yang ada dalam shalat khauf,

                     maka shalat fardlu di tengah-tengah ancaman bencana alam dan serangan bersenjata
                     dari pelaku kejahatan dapat dilaksanakan sama dengan tata cara shalat khauf.
                  4.  Tata cara pelaksanaan shalat khauf dibagi menjadi dua, shalat ditengah ancaman dari
                     arah kiblat dan selain arah kiblat.
                  5.  Termasuk dalam kondisi tertentu adalah  shalat fardlu  bagi orang  yang  sakit parah

                     dengan cara duduk bersimpuh, terlentang, dengan syarat atau membaca dalam hati.
                 6.    Berada  di  atas  kendaraan  juga  merupakan  kondisi  tertentu  yang  memperbolehkan
                     shalat dengan tata cara yang lebih luwes dan longgar dengan menghadap arah laju
                       kendaraan dan duduk di atas kursi.





                 Uji kompetensi

                 A.  Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

                1.  sepulang dari sekolah fadhil mengalami keelakaan sehingga ia tidak mampu shalat
                     dengan cara berdiri . meskipun demikian fadhil harus melaksanakan shalat dengan cara

                    A. tetap berdiri sebisanya

                    B. berbaring
                    C. terlentang

                    D. duduk
                 2. Syarat diperbolehkannya shalat khauf diantaranya...

                   A. Kekhawatiran dan rasa takut habis waktu shalat
                   B. Kekhawatiran dan rasa takut ancaman musuh

                   C. Kekhawatiran dan rasa takut wudhunya batal.

                   D. Kekhawatiran dan rasa takut ketinggalan berjama’ah.
                3.  Perhatikan hadis berikut:
                                          ْ



                                                                       َّ
                                               ْ


                                                                            ً
                                         ةﻠْب ﻘﻟا  ﻞبﻘ تْﺴ ﻣ ﻦﻤْﻳلأا  ﻪبْﻨ ﺟ  ىﻠ ﻋ ىﻠﺻ  اﺪ ﻋا ﻗ ى ﻠﺼ ﻳ  ْ نأ ْﻊ ﻄ تْﺴ ﻳ ﻢﻟ  ْ نإ ﻓ
                                                                                                   ْ






               214   FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231