Page 15 - MODUL 3.7 KELAS XI
P. 15

Sejarah Wajib Kelas XI
   Sejarah Wajib Kelas XI



                       sepengetahuan  militer  Jepang,  mengambil  beberapa  peralatan  penting
                       yang  dimiliki  Kantor  Berita  Domei.  Kemudian  mereka  membuat

                       pemancar  baru  di  jalan  Menteng  31  Jakarta,  dengan  bantuan  beberapa
                       teknisi  radio,  yaitu  Sukarman,  Sutanto,  Susilahardja,  Suhandar,  dan  M.
                       Yusuf  Ronodipuro.  Bahkan  kemudian  M.  Yusuf  Ronodipuro  bertindak

                       sebagai  pembaca  berita  proklamasi.  Dengan  kode  panggilan  DJK  1
                       pemancar  baru ini terus  menerus  menyiarkan  berita ke seluruh  pelosok
                       Jawa dan tanah air.


                              Siaran lewat Radio juga sempat dilakukan oleh Radio Hoso Kanri
                       Kyoku  (sekarang :  Radio  Republik  Indonesia/RRI). Tepat  pukul  19.00,
                       setengah jam setelah Domei menyiarkan berita proklamasi, para penyiar

                       dari radio ini seperti M. Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto
                       berperan  besar  dalam  menyiarkan  berita  proklamasi  kemerdekaan
                       tersebut.


                              Sementara  itu  di  jalan-jalan,  di  tembok-tembok,  di  gerbong-
                       gerbong kereta api dan sebagainya semangat kemerdekaan dan revolusi
                       tercermin  dalam  setiap  tulisan-tulisan  atau  slogan-slogan.  Bukan  hanya

                       dalam  bentuk  tulisan  atau  grafiti  bahkan  diteriakkan  dengan  semangat
                       yang  membara. Misalnya  beberapa  dari slogan-slogan tersebut  seperti  :

                       “Respect  our  Constitution,  17  August!  Hormatilah  Konstitusi  kami,
                       tanggal  17  Agustus!  ;  Sekali  Merdeka  Tetap  Merdeka!  ;  Merdeka  atau
                       Mati!


                              Peranan surat kabar-surat kabar juga tidak kalah pentingnya dalam
                       menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ini. Yang tercatat
                       pertama  kali  menyebarkan  berita  tersebut  adalah  surat  kabar  Thahaja

                       yang  terbit  di  Bandung  dan  Soera  Asia  yang  terbit  di  Surabaya.  Para
                       pemuda yang terkenal berjuang lewat pers adalah Adam Malik, Sajoeti
                       Melik,  Sutan  Syahrir,  B.M  Diah,  Ki  Hajar  Dewantara,  Otto

                       Iskandardinata,  G.S.S.J  Ratulangi,  Iwa  Kusuma  Sumantri,  Sukoharjo
                       Wiryopranoto, Sumanang S.H., Manai Sophian, dan Ali Hasyim.


                              Pemerintah  Republik  Indonesia  yang  baru  terbentuk  juga
                       menugaskan  kepada  para  Gubernur  yang  telah  dilantik  pada  tanggal  2
                       Septembar  1945 untuk segera  kembali  kepada  tugasnya  masing-masing
                       guna  menyiarkan  berita  proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  ini  di

                       wilayahnya. Tokoh-tokoh tesebut antara lain :


                                                                                                                     14
                                                                                              Sejarah Wajib Kelas XI
                                                                                              Proklamasi Kemerdekaan
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19