Page 3 - Naskah Drama Cerita Rakyat
P. 3
Naskah Drama Cerita Rakyat Putri KemarauPara Pemain:
1. Rakyat 1
2. Rakyat 2
3. Rakyat 3
4. Pengawal
5. Raja
6. Peramal 1
7. Peramal 2
8. Peramal 3
9. Putri
Narasi:
Pada zaman dahulu kala, tepatnya di wilayah Sumatera Selatan, terdapat
Putri Kemarau. Nama asli putri tersebut adalah Putri Jelitani. Dia disebut Putri
Kemarau karena lahir pada musim kemarau. Sayangnya, ibundanya sudah
meninggal dunia, sehingga dia menjadi putri semata wayang sang Raja.
Raja tersebut adalah raja yang bijaksana. Negeri yang dipimpinnya begitu
tentram dan makmur. Namun, pada suatu ketika, negeri tersebut dilanda
musim kemarau yang begitu panjang.
Rakyat 1 : Bagaimana ini, apakah kau sudah mengamati kondisi negara
beberapa bulan ini?
Rakyat 2 : Ya, negara ini tampak begitu menyedihkan. Ada banyak rakyat
yang mengeluhkan tentang musim kemarau ini. Mereka kekurangan air.
Rakyat 1 : Tidakkah kau berpikir, sebaiknya kita menghadap raja saja, agar
beliau menangani masalah ini?
Rakyat 2 : Aku setuju. Ayo kita ke istana.
(Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan rakyat yang lainnya. Rakyat
tersebut ikut bergabung menuju istana untuk bertemu dengan raja).
Rakyat 3 : Kalian hendak ke mana?
Rakyat 1 : Kami ingin menghadap raja, agar mengatasi masalah kekeringan
ini. Apakah kau ingin ikut?
Rakyat 3 : Ya, aku ikut. Sawahku juga kering akibat musim kemarau ini.
(Mereka berjalan ke istana. Setibanya di istana, mereka bertemu dengan
pengawal dan pengawal tersebut mengantar mereka ke hadapan raja).
Raja : Ada perihal apa sehingga kalian datang kemari?
Rakyat 1 : Mohon maaf atas kedatangan kami Baginda. Maksud kami kemari
ialah untuk memohon kepada Baginda menanggulangi masalah yang tengah
melanda negeri ini.
Raja : Baiklah, sebenarnya saya juga memikirkan masalah kemarau ini. Siang
ini, saya sudah mengundang para peramal untuk berkumpul di istana, dengan
tujuan untuk menemukan jalan keluar atas masalah ini.
Rakyat 3 : Baiklah Baginda, kami akan menunggu kabar baik dari Paduka.
Kalau begitu, kami mohon diri (memberi hormat dan keluar dari istana)
(Pada siang harinya, para peramal yang telah diundang oleh raja datang ke
istana).