Page 141 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 141

KETIKA TINA MENEMUKAN SEBUAH HANDPHONE


                                                Oleh : Muhammad Farhan


                   Tina murid SD 2 Lalombaa Kolaka. Dia adalah anak yang rajin, pintar, baik hati, dan
               suka menolong.
                   Pada suatu ketika, di siang hari bolong, pulang dari sekolah, Tina berjalan kaki
               menuju rumahnya. Namun di perjalanan  ia terhenti karena menemukan  sebuah
               handphone. Ia kemudian mengambilnya sambil memperhatikan suasana sekitarnya.
               Namun tak ada seorang pun di sana. Ia kemudian berlari menuju rumahnya lalu cepat-
               cepat menunjukan handphone itu kepada ibunya.
                   “Bu, tadi aku menemukan handphone ini di jalan. Aku tidak tahu siapa yang punya
               karena di sana tidak ada siapa-siapa.” Kata Tina kepada ibunya.
                   “Kamu tidak boleh mengambil handphone itu.” Kata ibunya.
                   “Aku mengert ibu, tapi aku tidak tahu harus dibawa kemana. Aku tidak tahu Bu.”
               Kata Tina lagi.
                   “Bagus  sekali  handphone itu. Bagaimana  kalau buat kita saja. Pemiliknya  tidak
               akan tahu.” Kata Dion, adik Tina penuh semangat.
                   “Jangan! Tidak boleh. Itu sama saja dengan mencuri.” Kata ibu kepada Dion.
                   “Atau kita jual saja!” Kata Dion lagi.
                   “Sama saja Dion. Jangan! Ibu tidak akan pernah membiarkan kalian mengambil
               barang orang lain. Mencuri itu dosa dan siapa yang berdosa akan masuk neraka. Dion
               mau?” kali ini ibu lebih tegas.
                   “Tidak Bu, Dion tidak ingin masuk neraka.” Kata Dion penuh sesal.
                   “Tina sekarang kamu ganti baju. Makan siang lalu istrahat sebentar. Kamu akan les
               sebentar sore kan?” Tanya ibu kepada Tina.
                   “Iya bu.” Jawab Tina.
                   “Sekarang ganti baju, makan siang lalu tidur siang. Nanti ibu bangunkan  kamu
               kalau sudah waktunya berangkat les. Kali ini kau harus berangkat lebih awal. Kamu
               harus menunggu di tempat kamu menemukan handphone itu. Orangnya pasti ada di
               sana. Dia akan mencarinya di sana.” Kata ibu.
                   Tina menuruti semua perkataan ibunya. Dan bagaimanapun juga, yang terpenting
               sekarang adalah dia harus mengembalikan handphone itu kepada pemiliknya.
                   Sore hari Tina berangkat les lebih awal seperti saran ibunya. Dan benar saja, bahwa
               ada orang yang sedang gelisah di tempat Tina menemukan handphone tadi siang.
                   “Ada apa Om?” Tanya Tina kepada pria parubaya yang mondar-mandir.
                   “Handphone Om hilang Nak. Dan Om pikir handphone jatuh di sekitar sini. Karena
               tadi siang Om sempat berhenti di sini ketika menerima telepon dari anak Om. Seingat
               Om handphone itu Om simpan dalam tas tetapi rupanya terjatuh.” Cerita panjang lebar
               dari pria tersebut didengarkan dengan seksama oleh Tina.
                   “Memangnya warna apa handphone Om itu?” Tanya Tina.
                   “Warna hitam Nak.” Jawab pria itu lagi.
                   “Apa ini handphone yang Om cari?” Tina menunjukan handphone yang diambil dari
               dalam tasnya



                                                           113
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146