Page 146 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 146

DISIPLIN WAKTU


                                                Oleh : Reyhan Risky Azhar


                   Aku suka sekali bermain game, dan selalu menghabiskan waktu untuk berburu fitur
               game terbaru di handphone.
                   “Reyhan, ganti dulu bajumu. Jangan makan sambil main game, nanti seragammu
               bisa kotor.” Perintah ibuku.
                   “Iya, Bu. Nanti aku ganti.” Kataku yang tetap makan sambil main game.
                   “Tidak ada kata nanti, pokoknya ganti bajumu sekarang!” Sentak Ibu.
                   “Hmm iya, Bu.” Kataku dengan cemberut.
                   Setelah  aku mengganti  baju, aku bergegas  menghabiskan  makananku,  karena
               ingin melanjutkan game yang sempat kutunda. Lalu, tak terasa waktu sudah sore, tapi
               aku tetap asyik bermain. Ibu pun masuk ke kamar dan menegurku.
                   “Reyhan, kenapa kamu tidak bermain bersama teman-teman kamu diluar, seharian
               kamu hanya di kamar terus.” Tanya Ibu.
                   “Aduh, Bu. Aku sedang serius ini, sebentar lagi poin aku akan bertambah banyak,
               Bu.” Kataku.
                   “Tadi di sekolah kamu diberikan PR?”
                   “Tidak ada.” Jawabku singkat.
                   “Sebentar lagi makan malam, kamu jangan main terus.” Ibu mengingatkanku, aku
               hanya menyahutinya dengan anggukan. Ibu pun menutup pintu kamarku.
                   Hingga  malam tiba, namun belum juga ada tanda-tanda  rasa mengantuk  dan
               rasa lapar.  Hanya saja mataku sepertinya sudah lelah, aku pun istirahat sejenak
               dan memejamkan mataku yang lelah. Setelah aku membuka mata, ternyata sudah
               pukul 07.30 pagi. Aku pun panik, ternyata sejak tadi Ibu sudah membangunkanku,
               tetapi pintu kamar terkunci dan aku tidak mendengar suaranya karena tertidur pulas.
               Perutku pun terasa lapar dan kepalaku menjadi pusing. Melihat ke jam yang sudah
               sangat terlambat untuk ke sekolah, aku pun  terpaksa alpa. Aku keluar kamar dan
               meminta maaf kepada Ibu atas perbuatanku yang tidak disiplin waktu dan tidak akan
               mengulangginya lagi.
                   Sejak saat itu, aku hanya boleh bermain di saat waktu tertentu saja, di jam-jam aku
               selesai melaksanakan tugas utamaku, belajar dan membantu Ibu.




                                                            *****



















                                                           117
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151