Page 34 - Berbagi Kasih – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kota Baubau
P. 34

IBU


                                                  Oleh : Nurtanti Shafira




                   Andi memiliki seorang adik perempuan. Adinda namanya. Mereka saudara kembar.
               Mereka memiliki wajah yang sangat mirip. Ayah mereka sudah meninggal sejak mereka
               masih kecil. Mereka dirawat dan dibesarkan oleh seorang ibu yang pandai berpantun.
                   Ibu selalu berdongeng dan berpantun untuk mereka. Pantun yang paling mereka
               gemari ialah mambaka mpuu ikane bhaura, ane tanasua, nasu parende, pekambosupo
               manga anana, hengga karona indapo akande.  Sebuah pantun yang berarti  enak
               sekali ikan bobara, kalau dimasak, masak pake kuah, membuat kenyang dahulu untuk
               anaknya, membiarkan dirinya yang belum makan.
                   Suatu hari, ibu mereka membeli ikan bakar di pasar. Andi dan Adinda sangat suka
               ikan bakar. Sayangnya, uang  ibu hanya  cukup membeli  dua ekor ikan. Satu ekor
               berukuran besar, satu lainnya berukuran sedang.
                   Sampai di rumah, ibu segera menyiapkan tungku untuk membuat ikan bakar.
                   “Ibu, aku lapar.”
                   “Aku juga.”
                   Andi dan Adinda merengek sambil mendekati ibu. Mereka memegang perut masing-
               masing.
                   “Sabar, ya, Nak. Tunggu Ibu di meja makan.”
                   Keduanya segera menuju meja makan. Menanti ikan yang sedang di bakar. Tidak
               lama kemudian ibu pun muncul dari dapur.
                   “Wah, Bu. Aku mau ikan yang besar!” Adinda segera menyambar seekor ikan.
                    “Tapi, Bu, aku juga mau yang itu!” tak kalah sengit Andi hendak merampas ikan
               Adinda.
                   Ibu mereka  segera  mengambil  kembali  ikan  yang  potongannya  lebih  besar. Ia
               membagi ikan besar dan ikan kecil menjadi dua bagian. Tulang-tulang  dipisahkan.
               Kedua bagian ikan yang sama ukurannya itu dibagikan ke piring Andi dan Adinda.
                   “Lalu Ibu?” kata Andi dan Adinda bersamaan.
                   “Kalian makan saja, Ibu tidak lapar.”
                   Mereka pun makan dengan lahap. Andi dan Adinda dengan piring berisi nasi dan
               ikan  yang  jumlahnya  sama rata. Sementara  ibu cukup  dengan  sepiring  nasi  putih
               bertabur garam.




                                                            *****















                                                           21
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39