Page 17 - Majalah UNS - Naik 1
P. 17
SOSOK 15
15
Santoso kembali dipercaya untuk bergabung dalam MENILIK AKSELERASI
Tim Penyusun Proposal Remunerasi UNS pada 2014.
Terakhir, beliau diangkat menjadi Dekan Sekolah Vokasi INOVASI SEKOLAH
UNS sejak Desember 2018 hingga saat ini.
“Saya sebenarnya mengalir saja. Tidak ada cita-cita VOKASI UNS
apalagi keinginan mimpi menjadi dekan gitu. Mengalir
saja. Intinya kan bagaimana kita bekerja secara kaff ah,
UNIVERSITAS Sebelas pendidikan yaitu akademik,
istikamah sehingga all out. Kalau bekerja harus all out
Maret (UNS) Surakarta telah vokasi, dan profesi. Jadi,
atau total gitu, kaff ah itu kan menyeluruh, dan istikamah
mengembangkan sayapnya jalur pendidikan vokasi ini
yaitu konsisten,” ujar lulusan tercepat prodi Akuntansi
ke jalur pendidikan vokasi. bukan jalur S1 dipangkas
pada zamannya.
Sejak Desember 2018, UNS tapi memang berbeda,” jelas
meresmikan Sekolah Vokasi Santoso.
Akuntansi Bukan Pilihan Utama
yang beralamat di Jl. Kolonel Santoso menjelaskan
Santoso sebenarnya tidak begitu menyukai akuntansi.
Sutarto, Jebres, Surakarta. bahwa vokasi lebih
“Karena saya dari IPA, suka analisis dan itung-itungan,
Sekolah Vokasi yang dipimpin menitikberatkan pada
maka saya ambil Akuntansi. Atas saran dari beberapa
Drs. Santoso Tri Hananto, keterampilan daripada
orang yang saya tanya, Akuntansi adalah jurusan di
M.Acc. Ak. ini memiliki 24 teori. Porsi keterampilan di
Soshum yang melingkupi dua hal itu,” ceritanya.
Program Studi (Prodi) yang pendidikan vokasi mencapai
Saat itu, Santoso justru lolos di pilihan ketiga yang
ada di kampus Surakarta dan 60-70 persen, sedangkan
kurang ia minati. Hal tersebut berimbas pada kuliahnya
tiga Prodi yang ada di kampus sisanya baru diisi teori. Hal ini
yang cukup keteteran. Pada semester-semester awal
Madiun. berbanding terbalik dengan
perkuliahan, indeks prestasinya hanya sampai 2,45
Dua tahun memang S1 atau jalur akademik yang
dan 2,43. Waktu itu ia memang tidak fokus berkuliah
waktu yang singkat, tapi 80% diisi dengan teori.
di Akuntansi karena masih ingin kembali mengikuti
Sekolah Vokasi UNS telah Selain itu, waktu dua tahun
seleksi perguruan tinggi di jurusan teknik sesuai dengan
berproses secara cepat. ke belakang juga diisi dengan
impiannya. Orang tuanya pun memahami hal tersebut.
Dekan Sekolah Vokasi UNS, peningkatan keterampilan
Namun, ada kejadian unik ketika Santoso meminta
Drs. Santoso Tri Hananto, dan kemampuan para
uang untuk mendaftar seleksi perguruan tinggi lagi ke
M.Acc. Ak., mengatakan dosen. Sekolah Vokasi UNS
ibunya. Sang ibu justru memberinya sejumlah uang untuk
selama dua tahun ke sedang menggencarkan
membeli kaos, jajan, dan menonton di bioskop dengan
belakang, pihaknya selalu berbagai pelatihan dan
permintaan agar beliau tetap di UNS dan belajar akuntansi.
berfokus untuk berkoordinasi sertifikasi kompetensi untuk
Permintaan ibunya tersebut bukan tanpa sebab. Ibunda
dan menyamakan persepsi para dosennya. Dosen-
Santoso menginginkan anaknya untuk tetap tinggal dan
dengan dosen terkait dengan dosen di Sekolah Vokasi
menemaninya di rumah. Maklum saja karena sang ayah
program studi yang ada. juga diminta untuk dapat
adalah anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Menurut Santoso hal itu mengikuti magang industri
Laut (TNI-AL) yang bertugas di Surabaya sehingga tidak
sangat penting mengingat supaya memiliki bekal yang
setiap hari pulang ke rumah. Dengan pertimbangan
Prodi yang ada di Sekolah cukup untuk menyelaraskan
tersebut, Santoso memutuskan untuk tetap belajar di
Vokasi dulunya berasal dari pembelajaran akademik
UNS dan mematuhi restu ibunya.
9 fakultas yang ada di jalur dengan realita di dunia
Sejak saat itu, Santoso meme gang teguh pilihannya
akademik UNS. Penyamaan industri. Sebagian lagi,
dan berjanji akan totalitas pada pilihan tersebut. “Saat
persepsi ini juga menyangkut Sekolah Vokasi juga turut
sudah memilih satu hal, maka saya harus pelajari A sampai
dalam hal kurikulum Prodi merekrut para dosen industri
Z secara detail segala sesuatu yang berkaitan dengan
Vokasi. yakni para pegawai yang
hal tersebut. Di agama Islam kan disebutkan, serahkan
“Pada awalnya, kurikulum ditugasi perusahaannya
segala sesuatu pada ahlinya. Maka dari itu, saya ingin
D3 itu seperti S1 tapi untuk jadi dosen di Sekolah
menjadi ahli di suatu bidang dan berkontribusi setidaknya
dipangkas karena biar setelah Vokasi. Dosen industri
melalui bidang tersebut. Untuk menjadi ahli, saya harus
lulus bisa lanjut transfer ke tersebut akan mengajar di
belajar fokus pada bidang yang dipilih secara utuh dan
S1 gitu. Padahal di Indonseia kelas maupun di lab yang ada
menyeluruh,” jelas dosen yang gemar olahraga, wisata
kan memang ada tiga jalur di kampus.
kuliner, dan touring ini. Ida Fitriyah/ Kaff a Hidayati
Majalah UNS
Majalah UNS