Page 74 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 74

c)   Tidak berasal dari perairan yang tercemar
            d)   Memenuhi batas maksimum cemaran kimia, biologis, fisik, dan racun hayati, sehingga
                kadar  cemaran  yang  terdapat  dalam  bahan  baku  tersebut  tidak  mengganggu,
                merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
                  Persyaratan ikan sebagai bahan baku yang digunakan dalam pengolahaan produk
            harus berasal dari perairan yang tidak tercemar artinya perairan yang memerlukan tindakan
            pengawasan karena pencemaran bahan kimia, biologis, fisika dan biotoksin. Berdasarkan
            SNI-01-2729-1-1992,  tentang  penerapan  standar  mutu  bahan  baku  memiliki  beberapa
            persyaratan  antara  lain;  harus  bersih,  bebas  dari  setiap  bau  yang  menandakan
            pembusukan, bebas dari bau lumpur dan sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan
            mutu serta tidak membahayakan kesehatan. Diharapkan dengan mutu ikan yang baik akan
            memudahkan dalam kegiatan proses produksi pengolahan ikan. (Vatria, 2010)

            2.  Pengolahan Ikan
                  Pengolahan  Ikan  adalah  rangkaian  kegiatan  dan/atau  perlakuan  dari
            bahan  baku  ikan  sampai  menjadi  produk  akhir  untuk  konsumsi  manusia
            (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2021). Pengolahan ikan bertujuan untuk
            memperpanjang  daya  awet  dan  mendiversifikasi  produk  hasil  perikanan.
            Pengolahan ikan memiliki banyak ragam jenis, dalam topik ini hanya menjelaskan
            tiga  jenis  pengolahan  ikan  yang  meliputi:  pengeringan,  penggaraman  dan
            pengasapan.

            a.  Pengolahan ikan dengan cara pengeringan
                  Pengeringan  ikan  tanpa  digarami  (tawar)  atau  digarami  adalah  cara
            pengawetan  ikan  yang  paling  sederhana  dan  murah  dibandingkan  cara
            pengawetan ikan lainnya. Pengeringan didefinisikan sebagai suatu metode untuk
            menghilangkan  sebagian  air  dari  suatu  bahan  hingga  tingkat  kadar  air  yang
            setara  dengan  nilai  aktivitas  air  (Aw)  yang  aman  dari  kerusakan  mikrobiologi
            (Herudiyanto, M.S., 2008).
                  Pada pengeringan terdapat 2 (dua) proses, yaitu: 1) Proses pemindahan
            panas untuk menguapkan cairan pada bahan dengan bantuan udara pengering.
            2)  Proses  pemindahan  massa,  dimana  air  atau  uap  air  bahan  berpindah  dari
            dalam  bahan  ke  permukaan,  selanjutnya  dari  permukaan  ke  aliran  udara
            pengering.  Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi
            kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80%
            air, jika kandungan air ini dikurangi, maka metabolisme bakteri akan terganggu



                                                                            79
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79