Page 103 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 103
pengembangan yang diinginkan, atau menyatakan tingkat bunga nominal
keuntungan.
b. Risiko yang dapat diterima, yaitu penentuan jumlah risiko yang mungkin
dihadapi dalam kegiatan investasi.
c. Kebutuhan likuiditas, dana pensiun membutuhkan likuiditas lebih kecil, apabila
ada kebutuhan likuiditas khusus, maka perlu ditetapkan dalam pedoman
kebijakan investasi.
d. Diversifikasi yang merupakan metode untuk mencapai tingkat keuntungan yang
diinginkan, menjaga berkurangnya dana dari resiko investasi, dan memenuhi
kebutuhan likuiditas. Difersifikasi portofolio dapat dilakukan dengan
menggunakan jenis kekayaan, sector dan kualitas perangkat aset yang akan
dijadikan sebagai instrument investasi.
e. Mekanisme DPLK Syariah Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia
masih dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK di beberapa Bank dan asuransi
syariah. Umumnya, produk DPLK syariah merupakan salah satu produk
penghimpunan dana yang ditawarkan oleh bankatau asuransi syariah untuk
memberikan jaminan kesejahteraan di hari tua atau di akhir masa jabatan
karyawan ataupun nasabahnya.
Perosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah, umumnya adalah:
1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha
2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah
3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK syariah
4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp 100.000
5. Menyerahkan kopian kartu identitas diri dan kartu keluarga.
6. Membayar biaya pendaftaran.
7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana pensiun plus
asuransi jiwa
8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK syariah.
Para peserta DPLK syariah memiliki beberapa hak, antara lain:
1. Menetapkan sendiri usia pensiun, umumnya antara usia 45 s.d 65 tahun
2. Bebas menentukan pilihan atau perubahan jenis investasi