Page 82 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 82
ASURANSI SYARIAH VS ASURANSI KONVESIONAL
PengertianAsuransi (Konvensional)
Kata asuransi berasal dari bahasa belanda, assurantie, yang dalam hokum
Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari peristilahan
assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung dan greassureerde
bagi tertanggung
PengertianAsuransi (Syariah)
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa asuransi memiliki tiga unsur, yaitu :
1) pihak tertanggung yang membayar uang premi kepada pihak penanggung,
2) pihak penanggung yang berjanji akan membayar sejumlah uang kepada pihak
yang tertanggung, dan
3) suatu peristiwa yang semula belum jelas akan terjadi.
Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvesional
1) Keberadaan dewan pengawas syariah (DPS) dalam asuransi syari'ah merupakan
suatu keharusan. Dewan ini berperan mengawasi manajemen, produk serta
kebajikan investasi serta kebajikan investasi supaya senantiasa sejalan dengan
syari'at islam.
2) Prinsip asuransi syari'ah adalah takafuli (tolong menolong) sedangkan prinsip
asuransi konvensional tadabuli (jual beli antara nasabah dengan perusahaan).
3) Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syari'ah (premi)
diinvestasikan berdasarkan syari'ah dengan sistem bagi hasil (mudharabah).
Sedangkan pada asuransi konvensional investasi dana dilakukan pada sembarang
sektor dengan sistem bunga.
4) Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah.
Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan
asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaanlah yang
memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
5) Untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah, dana diambil dari rekening
tabarru’ seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong
menolong bila ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi
konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.