Page 25 - flipbook fluida statis-dikonversi
P. 25
Misalnya kita tuangkan air dalam sebuah gelas. Kohesi terjadi ketika molekul air saling
tarik menarik, sedangkan adhesi terjadi ketika molekul air dan molekul gelas saling tarik
menarik.
O. Sudut Kontak
Sebelum mempelajari konsep Kapilaritas, terlebih dahulu kita pahami bagaimana
pengaruh gaya adhesi dan gaya kohesi bagi Kapilaritas. Misalnya kita tinjau cairan yang
berada dalam sebuah gelas (lihat gambar di bawah). Ketika gaya kohesi molekul cairan
lebih kuat daripada gaya adhesi (gaya tarik menarik antara molekul cairan dengan
molekul gelas) maka permukaan cairan akan membentuk lengkungan ke atas. Contoh untuk
kasus ini adalah ketika air berada dalam gelas. Biasanya dikatakan bahwa air membasahi
permukaan gelas. Sebaliknya apabila gaya adhesi lebih kuat maka permukaan cairan akan
melengkung ke bawah. Contohnya ketika air raksa berada di dalam gelas.
Sudut yang dibentuk oleh lengkungan itu dinamakan sudut kontak (teta). Ketika gaya kohesi
cairan lebih besar daripada gaya adhesi, maka sudut kontak yang terbentuk umumnya lebih
kecil dari 90 o (gambar a). Sebaliknya, apabila gaya adhesi lebih besar daripada gaya
o
kohesi cairan, maka sudut kontak yang terbentuk lebih besar dari 90 (gambar b). Gaya
adhesi dan gaya kohesi secara teoritis sulit dihitung, tetapi sudut kontak dapat diukur.
P. Konsep Kapilaritas
Seperti yang telah dijelaskan pada pokok bahasan Tegangan Permukaan, pada setiap
permukaan cairan terdapat tegangan permukaan.
Apabila gaya kohesi cairan lebih besar dari gaya adhesi, maka permukaan cairan akan
melengkung ke atas. Ketika kita memasukan tabung atau pipa tipis (pipa yang diameternya
25