Page 12 - MODUL BESARAN DAN SATUAN-dikonversi
P. 12

b.  Kesalahan Sistematis

                                     Kesalahan  yang  disebabkan  oleh  kesalahan  alat  ukur  atau  instrumen
                                     disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi karena:

                                          1)  Kesalahan  titik  nol  yang  telah  bergeser  dari  titik  yang
                                              sebenarnya.

                                          2)  Kesalahan  kalibrasi  yaitu  kesalahan  yang  terjadi  akibat

                                              adanya penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat
                                              pembuatan alat.

                                          3)  Kesalahan  alat  lainnya.  Misalnya,  melemahnya  pegas  yang
                                              digunakan  pada  neraca  pegas  sehingga  dapat  memengaruhi

                                              gerak jarum penunjuk.

                                 c.  Kesalahan Acak
                                            Selain  kesalahan  pengamat  dan  alat  ukur,  kondisi  lingkungan

                                     yang  tidak  menentu  bisa  menyebabkan  kesalahan  pengukuran.
                                     Kesalahan  pengukuran  yang  disebabkan  oleh  kondisi  lingkungan

                                     disebut  kesalahan  acak.  Misalnya,  fluktuasi-fluktuasi  kecil  pada  saat
                                     pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi

                                     (naik  turun)  kecil  ini  bisa  disebabkan  oleh  adanya  gerak  Brown

                                     molekul  udara,  fluktuasi  tegangan  baterai,  dan  kebisingan  (noise)
                                     elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan.

                              2)  Ketidakpastian pengukuran
                                     Kesalahan-kesalahan     dalam    pengukuran    menyebabkan      hasil

                                 pengukuran  tidak  bisa  dipastikan  sempurna.  Dengan  kata  lain,  terdapat

                                 suatu ketidakpastian dalam pengukuran. Dalam penyusunan laporan hasil
                                 praktikum  fisika,  hasil  pengukuran  yang  kalian  lakukan  harus  dituliskan

                                 sebagai:
                                     x =    ± ∆              Keterangan :
                                          0
                                                                  x      = hasil pengamatan

                                                                         = pendekatan terhadap nilai benar
                                                                   0
                                                                  ∆      = nilai ketidakpastian

                                     Arti dari penulisan tersebut adalah hasil pengukuran (x) yang berada

                                  diantara  x  -  ∆    dan  x  +  ∆  . Penentuan       dan  ∆    tergantung  pada
                                                                              0
                                  pengkuran tunggal atau pengukuran ganda atau berulang.




                                                                                                       12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17