Page 124 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 124
TAHUN 2018 KFR
BAB VII KAJIAN FISKAL REGIONAL
Bab VII PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Kebijakan Fiskal akan berdampak pada indikator makro ekonomi.
Berdasarkan hasil kajian fiskal yang telah dimuat pada Bab I sampai dengan Bab VI
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perekonomian Bengkulu Tahun 2018 mampu tumbuh 4,99 Persen (c on c) lebih
rendah dari tingkat nasional yang mencapai 5,17 Persen. Pertumbuhan ekonomi
Bengkulu menurut pengeluaran didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga
dan PMTB, sementara menurut lapangan usaha di dorong oleh lapangan usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, dan lapangan usaha Perdagangan besar,
eceran dan reparasi.
2. Inflasi Tahun 2018 di Bengkulu sebesar 2,35 Persen lebih rendah dari tingkat
nasional yang mencapai 3,13 persen. Inflasi yang rendah ini disebabkan distribusi
barang yang lancar serta bertambahnya barang dari sisi penawaran dengan indikator
naiknya produksi pertanian dan perikanan yang mampu menahan laju inflasi.
3. Indikator Kesejahteraan Bengkulu pada tahun 2017 yang diukur melalui Indeks
Pembangunan Manusia sebesar 69,95 mengalami peningkatan sebesar 0,62 dari
tahun 2016. Sementara tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 15,59 persen
pada September 2017 menjadi 15,41 Persen pada September 2018. Begitu juga
dengan tingkat pengangguran mengalami penurunan dari 5,50 persen pada Agustus
2017 menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Indikator IPM dan tingkat kemiskinan
meskipun lebih baik namun belum dapat mengejar pertumbuhan di tingkat nasional.
Sementara indikator gini rasio memperlihatkan lebih baik dari tingkat nasional yaitu
sebesar 0,355.
4. Indikator Makro ekonomi di Bengkulu apabila dibandingkan dengan target yang ada
dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA)
tahun 2018 Provinsi Bengkulu, semuanya tidak terpenuhi kecuali untuk tingkat
inflasi dan IPM. Pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,75 – 6,05 terealisasi 4,99,
sementara tingkat kemiskinan dengan target 16,63 persen terealisasi 15,41 persen
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN 95
PROVINSI BENGKULU