Page 125 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 125

dan tingkat pengangguran dengan target 2,5 persen terealisasi 3,5 persen. Untuk

                      inflasi dengan target 4,6 – 5,6  persen terealisasi 2,35 persen.
                  5.  Penerimaan Negara di tahun 2018 mencapai Rp2,20 triliun atau 86,95 persen dari

                      target  mampu  tumbuh  3,85  persen  dari  tahun  2017,  sedangkan  realisasi  belanja
                      negara  mencapai  Rp14,17  triliun  atau  97,65  persen  dari  pagu.  Rendahnya
                      Penerimaan disebabkan oleh peneriman perpajakan yang belum mampu mencapai

                      target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 79,86 Persen.
                  6.  Realisasi  Pendapatan  APBD  secara  agregat  pemerintah  daerah  lingkup  Provinsi

                      Bengkulu sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai Rp11,35 triliun atau turun 1,52
                      persen dibandingkan tahun 2017. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh Dana
                      Transfer  dari  Pusat  yang  mengalami  penurunan  3,58  persen.  Sementara  PAD

                      mampu  tumbuh  5,84  Persen  dan  Lain-lain  Pendapatan  yang  sah  juga  mampu
                      tumbuh 315,90 persen.
                  7.  Realisasi Belanja tidak langsung pemda lingkup Bengkulu pada tahun 2018 sebesar

                      Rp4,77  triliun  atau  92,89  persen  dari  pagu.  Realisasi  ini  meningkat  0,81  persen
                      dibandingkan  realisasi  pada  tahun  2017.  Sementara  realisasi  Belanja  Langsung
                      sebesar Rp4,91 triliun atau 85,42% dari pagu. Realisasi ini meningkat 0,36 persen

                      dari realisasi tahun 2017.
                  8.  Dari analisis kesehatan fiskal, diketahui bahwa semua pemda di Bengkulu kesehatan

                      fiskalnya kurang sehat,  dengan indeks kesehatan fiskal antara 42 sampai dengan
                      57. Artinya pemda di Bengkulu belum mampu membiayai belanja daerahnya secara
                      mandiri.

                  9.  Secara  umum,  pengelolaan  fiskal  melalui  APBD  Kabupaten/Kota/Provinsi  di
                      Bengkulu secara agregat dapat diringkas sebagai berikut:

                      a.  Pendapatan masih mengandalkan dana transfer dari Pemerintah Pusat.
                      b.  Pengelolaan Belanja telah mulai lebih baik dilihat dari belanja langsung yang

                         lebih  tinggi  dari  belanja  tidak  langsung  dan  belanja  langsung  mengalami
                         persentase kenaikan meskipun tidak signifikan

                      c.  Pembiayaan  yang  persentasenya  kecil  apabila  dibandingkan  dengan  pagu
                         belanja  menunjukkan  bahwa  pemerintah  daerah  masih  memperhatikan  asas
                         kehati-hatian (tidak ekspansif), pembiayaan ini bertujuan untuk menutup defisit

                         yang terjadi.

                  10. SILPA Tahun 2018 menunjukkan besaran yang lebih kecil dari tahun 2017. SILPA
                      tahun  2018  pemda  lingkup  Bengkulu  sebesar  Rp246,29  milyar  atau  mengalami

                      penurunan 49,04 persen dari tahun 2017 yang mencapai Rp679,67 milyar. Hal ini




                   96     KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN
                          PROVINSI BENGKULU
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130