Page 28 - Modul-El IPA Etno-I-STEM Pembuatan Ecoprint Materi Suhu dan Kalor
P. 28
b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan
partikel atau molekul. Perpindahan kalor secara konveksi umumnya terjadi pada zat
cair dan gas. Konveksi selalu diiringi aliran atau arus materi secara nyata sehingga
perpindahan kalor dengan cara seperti ini disebut juga aliran kalor.
Air yang berada dalam panci ketika dipanaskan akan mendidih kemudian menguap.
Setelah bagian bawah panci dipanaskan beberapa saat, air akan menjadi panas dan
karena panas, maka energi gerak molekul semakin besar. Oleh karena itu, jarak antar
molekul semakin besar sehingga kerapatannya berkurang. Jika kerapatan air bagian
bawah berkurang, berarti massa jenisnya menjadi lebih kecil. Akibatnya, air ini akan
terdorong ke atas dan tempatnya digantikan oleh partikel air dingin dari bagian atas.
Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju
bagian atas. Pola aliran air ini membentuk arus konveksi.
Gambar 2.10 Air mendidih Gambar 2.11 Konveksi saat memasak air
Sumber: Merdeka.com Sumber: istockphoto.com
c. Radiasi
Kalian pasti pernah merasakan panas matahari terasa di kulit kalian, bukan? Bagaimana
panas matahari dapat sampai ke bumi? Padahal di antara matahari dan bumi terdapat
ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor?
Ternyata, perpindahan kalor dari matahari ke bumi tidak memerlukan zat perantara.
Perpindahan kalor seperti ini dinamakan radiasi. Radiasi dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor tanpa melalui perantara.
Contoh lain terjadinya perpindahan kalor secara radiasi
adalah ketika kita menjemur pakaian langsung di bawah
sinar matahari. Panas yang berasal dari matahari akan
diterima oleh pakaian yang basah sehingga dalam beberapa
saat pakaian tersebut menjadi kering. Gambar 2.12 Menjemur pakaian
Sumber: Merdeka.com
25